Saudi Sambut Keputusan Jerman Masukan Hizbullah Dalam Daftar Teroris
Kamis, 30 April 2020 - 21:40 WIB
RIYADH - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyambut baik keputusan Jerman untuk memasukan Hizbullah dalam daftar organisasi teroris. Berlin diketahui telah melarang seluruh kegiatan Hizbullah di Jerman.
"Ini adalah langkah penting dalam pertempuran internasional melawan terorisme dan mendesak masyarakat internasional untuk mengikutinya," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, sebegai tindak lanjut dari keputusan tersebut, kepolisian Jerman melakukan penggerebekan saat fajar di sejumlah masjid di empat kota di penjuru Jerman. Aparat keamanan yakin sebanyak 1.050 orang di Jerman menjadi bagian dari sayap Hizbullah.
"Polisi menggerebek empat asosiasi masjid di Dortmund dan Muenster di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Bremen dan Berlin yang mereka yakini dekat dengan Hezbollah," kata Kementerian Dalam Negeri Jerman dalamm sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (30/4/2020).
Jerman sebelumnya mengikuti kebijakan Uni Eropa (UE), yakni memisahkan antara lengan politik Hizbullah dan unit militernya, yang telah berperang bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Desember lalu, parlemen Jerman menyetujui mosi yang mendesak pemerintah Kanselir Angela Merkel untuk melarang semua kegiatan oleh Hizbullah di wilayah Jerman.
"Ini adalah langkah penting dalam pertempuran internasional melawan terorisme dan mendesak masyarakat internasional untuk mengikutinya," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, sebegai tindak lanjut dari keputusan tersebut, kepolisian Jerman melakukan penggerebekan saat fajar di sejumlah masjid di empat kota di penjuru Jerman. Aparat keamanan yakin sebanyak 1.050 orang di Jerman menjadi bagian dari sayap Hizbullah.
"Polisi menggerebek empat asosiasi masjid di Dortmund dan Muenster di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Bremen dan Berlin yang mereka yakini dekat dengan Hezbollah," kata Kementerian Dalam Negeri Jerman dalamm sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (30/4/2020).
Jerman sebelumnya mengikuti kebijakan Uni Eropa (UE), yakni memisahkan antara lengan politik Hizbullah dan unit militernya, yang telah berperang bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Desember lalu, parlemen Jerman menyetujui mosi yang mendesak pemerintah Kanselir Angela Merkel untuk melarang semua kegiatan oleh Hizbullah di wilayah Jerman.
(esn)
tulis komentar anda