Warga Yordania Protes Negaranya Bantu Israel Atasi Blokade Houthi di Laut Merah
Selasa, 06 Februari 2024 - 20:45 WIB
Juhani mengatakan Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh, dalam diskusi dengan perwakilan Blok Reformasi, tidak secara eksplisit menyangkal keberadaan jembatan darat ke Israel itu.
Khasawneh mengatakan rute dari negara-negara Arab ke Israel telah ada jauh sebelum 7 Oktober.
“Ini bertentangan dengan tuntutan para pengunjuk rasa yang menyerukan penghentian pengepungan di Gaza, bukan Israel,” papar Juhani.
Lebih dari 27.300 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 66.600 orang terluka di Gaza sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman tanpa henti dan invasi darat ke Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober.
Selama sidang kabinet, perdana menteri membantah keras laporan pengiriman UEA ke Israel yang melewati negaranya sebagai kebohongan.
“Kami telah mendengar dan mendengar banyak distorsi, informasi yang salah, dan kebohongan tentang kegiatan yang terjadi di Yordania dan di seluruh Yordania yang akan memberikan kedok atau dukungan bagi kelanjutan mesin pembunuh yang sedang kami upayakan dengan tekun dan serius untuk menghentikannya,” papar dia.
Kantor berita resmi Yordania, Petra, mengutip sumber-sumber di Kementerian Transportasi, serta Kementerian Industri dan Perdagangan juga membantah laporan tersebut.
“Berita yang beredar yang dikaitkan dengan media Ibrani dan media sosial tentang adanya jembatan darat alternatif ke Laut Merah, melalui pelabuhan Dubai, melewati Arab Saudi dan Yordania, untuk mengangkut barang ke Israel sama sekali tidak benar,” ujar salah satu sumber.
Sementara itu, ketua Sindikat Pemilik Truk Yordania, Mohammad al-Dawad, menuduh Israel menyiarkan propaganda untuk melemahkan posisi Yordania yang "kuat", resmi, dan populer dalam mendukung Gaza.
Khasawneh mengatakan rute dari negara-negara Arab ke Israel telah ada jauh sebelum 7 Oktober.
“Ini bertentangan dengan tuntutan para pengunjuk rasa yang menyerukan penghentian pengepungan di Gaza, bukan Israel,” papar Juhani.
Lebih dari 27.300 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 66.600 orang terluka di Gaza sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman tanpa henti dan invasi darat ke Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober.
Penyangkalan Yordania
Selama sidang kabinet, perdana menteri membantah keras laporan pengiriman UEA ke Israel yang melewati negaranya sebagai kebohongan.
“Kami telah mendengar dan mendengar banyak distorsi, informasi yang salah, dan kebohongan tentang kegiatan yang terjadi di Yordania dan di seluruh Yordania yang akan memberikan kedok atau dukungan bagi kelanjutan mesin pembunuh yang sedang kami upayakan dengan tekun dan serius untuk menghentikannya,” papar dia.
Kantor berita resmi Yordania, Petra, mengutip sumber-sumber di Kementerian Transportasi, serta Kementerian Industri dan Perdagangan juga membantah laporan tersebut.
“Berita yang beredar yang dikaitkan dengan media Ibrani dan media sosial tentang adanya jembatan darat alternatif ke Laut Merah, melalui pelabuhan Dubai, melewati Arab Saudi dan Yordania, untuk mengangkut barang ke Israel sama sekali tidak benar,” ujar salah satu sumber.
Sementara itu, ketua Sindikat Pemilik Truk Yordania, Mohammad al-Dawad, menuduh Israel menyiarkan propaganda untuk melemahkan posisi Yordania yang "kuat", resmi, dan populer dalam mendukung Gaza.
tulis komentar anda