Uskup Palestina: Serangan Israel terhadap Umat Kristen Meningkat
Selasa, 06 Februari 2024 - 19:15 WIB
YERUSALEM TIMUR - Serangan Israel terhadap umat dan pemuka Kristen di Yerusalem Timur sedang meningkat, menurut Uskup Palestina Munib Younan pada Senin (5/2/2024).
“Ada peningkatan serangan terhadap umat Kristen dan situs suci Kristen yang dilakukan ekstremis Israel,” ungkap Uskup Emeritus dari Gereja Lutheran Evangelis, Munib Younan, kepada Anadolu.
Dia mengatakan pemerintah Israel tidak serius meminta pertanggungjawaban mereka yang berada di balik serangan tersebut.
“Jika pelaku tidak dimintai pertanggungjawaban, mereka akan melanjutkan serangannya,” ujar dia memperingatkan. “Tapi kalau ada yang dihukum, itu akan menjadi efek jera.”
Polisi Israel menangkap dua pemukim Yahudi pada Minggu karena meludahi seorang pendeta Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki.
Satu video yang diterbitkan media Israel menunjukkan dua pemukim Yahudi meludahi dan mengutuk seorang Kepala Biara Kristen di Kota Tua Yerusalem.
Kedua pemukim ditempatkan di bawah tahanan rumah sambil menunggu penyelidikan, menurut pernyataan polisi.
“Penahanan rumah bukanlah pencegahan,” ujar Uskup tersebut, seraya menambahkan polisi Israel tidak bereaksi terhadap serangan terhadap pemuka Kristen.
“Serangan yang terus berlanjut merupakan indikasi hasutan yang terjadi di sekolah-sekolah agama Yahudi,” papar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan serangan Israel terhadap pemuka Kristen di Yerusalem, baik yang dilakukan pemukim, yang sering meludahi para biarawan dan menyerang mereka secara verbal, atau oleh polisi sendiri yang terlibat dalam beberapa insiden penyerangan fisik terhadap mereka.
Insiden ini terjadi ketika ketegangan terus meningkat di Tepi Barat di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan 27.478 warga Palestina dan melukai 66.835 orang lainnya sejak 7 Oktober.
Tentara Israel sejak itu telah membunuh 381 warga Palestina, melukai 4.400 orang lainnya dan menahan 6.512 orang di Tepi Barat, menurut data Palestina.
“Ada peningkatan serangan terhadap umat Kristen dan situs suci Kristen yang dilakukan ekstremis Israel,” ungkap Uskup Emeritus dari Gereja Lutheran Evangelis, Munib Younan, kepada Anadolu.
Dia mengatakan pemerintah Israel tidak serius meminta pertanggungjawaban mereka yang berada di balik serangan tersebut.
“Jika pelaku tidak dimintai pertanggungjawaban, mereka akan melanjutkan serangannya,” ujar dia memperingatkan. “Tapi kalau ada yang dihukum, itu akan menjadi efek jera.”
Polisi Israel menangkap dua pemukim Yahudi pada Minggu karena meludahi seorang pendeta Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki.
Satu video yang diterbitkan media Israel menunjukkan dua pemukim Yahudi meludahi dan mengutuk seorang Kepala Biara Kristen di Kota Tua Yerusalem.
Kedua pemukim ditempatkan di bawah tahanan rumah sambil menunggu penyelidikan, menurut pernyataan polisi.
“Penahanan rumah bukanlah pencegahan,” ujar Uskup tersebut, seraya menambahkan polisi Israel tidak bereaksi terhadap serangan terhadap pemuka Kristen.
“Serangan yang terus berlanjut merupakan indikasi hasutan yang terjadi di sekolah-sekolah agama Yahudi,” papar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan serangan Israel terhadap pemuka Kristen di Yerusalem, baik yang dilakukan pemukim, yang sering meludahi para biarawan dan menyerang mereka secara verbal, atau oleh polisi sendiri yang terlibat dalam beberapa insiden penyerangan fisik terhadap mereka.
Insiden ini terjadi ketika ketegangan terus meningkat di Tepi Barat di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan 27.478 warga Palestina dan melukai 66.835 orang lainnya sejak 7 Oktober.
Tentara Israel sejak itu telah membunuh 381 warga Palestina, melukai 4.400 orang lainnya dan menahan 6.512 orang di Tepi Barat, menurut data Palestina.
(sya)
tulis komentar anda