Lieberman: Israel Harus Berikan Gaza ke Mesir, Berbagi Tepi Barat dengan Yordania
Minggu, 04 Februari 2024 - 12:04 WIB
TEL AVIV - Pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman, pada Jumat (2/2/2024) menyerukan Mesir mengendalikan Gaza, serta agar Israel dan Yordania berbagi tanggung jawab atas Tepi Barat.
Lieberman menegaskan dalam wawancara dengan surat kabar Israel The Jerusalem Post, “Di masa depan, Mesir harus mengendalikan Gaza, dan Yordania harus mengambil alih Area A di Tepi Barat dan sebagian kecil dari Area B.”
Berdasarkan Perjanjian Oslo tahun 1993, Area A, yang mencakup kota-kota di Tepi Barat, berada di bawah kendali penuh Palestina, Area B berada di bawah kendali keamanan sipil dan Israel Palestina, sementara Area C berada di bawah kendali penuh Israel dan merupakan 60% wilayah Tepi Barat.
Lieberman saat ini tidak memegang jabatan apa pun di pemerintahan Israel dan bukan merupakan mitra dalam badan apa pun.
Dia menjelaskan kepada surat kabar tersebut visinya mengenai perbatasan Israel tanpa negara Palestina.
“Kami memahami bahwa gagasan solusi dua negara telah mati. Itu tidak ada,” tegas Lieberman.
“Kita memerlukan pendekatan lain. Tidak masuk akal untuk melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun dan mengharapkan hasil yang berbeda,” ungkap dia.
Lieberman mengindikasikan bahwa dia sekarang ingin kembali ke gagasan “konfederasi antara Yordania dan Palestina”.
Lieberman menegaskan dalam wawancara dengan surat kabar Israel The Jerusalem Post, “Di masa depan, Mesir harus mengendalikan Gaza, dan Yordania harus mengambil alih Area A di Tepi Barat dan sebagian kecil dari Area B.”
Berdasarkan Perjanjian Oslo tahun 1993, Area A, yang mencakup kota-kota di Tepi Barat, berada di bawah kendali penuh Palestina, Area B berada di bawah kendali keamanan sipil dan Israel Palestina, sementara Area C berada di bawah kendali penuh Israel dan merupakan 60% wilayah Tepi Barat.
Lieberman saat ini tidak memegang jabatan apa pun di pemerintahan Israel dan bukan merupakan mitra dalam badan apa pun.
Dia menjelaskan kepada surat kabar tersebut visinya mengenai perbatasan Israel tanpa negara Palestina.
“Kami memahami bahwa gagasan solusi dua negara telah mati. Itu tidak ada,” tegas Lieberman.
“Kita memerlukan pendekatan lain. Tidak masuk akal untuk melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun dan mengharapkan hasil yang berbeda,” ungkap dia.
Lieberman mengindikasikan bahwa dia sekarang ingin kembali ke gagasan “konfederasi antara Yordania dan Palestina”.
tulis komentar anda