Tentara Israel Paksa Tahanan Warga Palestina Berkata 'Kami Ingin jadi Budak'
Jum'at, 02 Februari 2024 - 20:16 WIB
TEL AVIV - Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan seorang tentara Israel memaksa warga Palestina yang ditahan menggambarkan diri mereka sebagai budak.
Klip tersebut memperlihatkan para tahanan yang ditutup matanya duduk di atas bus, mengulangi kata-kata dalam bahasa Ibrani setelah seorang pria berbicara dari belakang kamera.
“Kami ingin mengucapkan selamat kepada keluarga Azoulai, atas cintanya yang melimpah dan kesuksesan yang besar. Kami, para teroris dari Gaza sangat takut pada seluruh keluarga Azoulai,” ungkap pria tersebut.
“Keluarga Azoulai sangat, sangat, sangat, sangat terhormat, penting dan kami ingin menjadi budak keluarga Azoulai selamanya. (Kami ingin) bekerja untuk mereka di bidang pembuangan limbah dan berkebun dan melakukan pekerjaan dengan sangat baik,” papar pria itu, ditirukan warga sipil Palestina yang ditahan.
Tidak jelas siapa yang dimaksud keluarga Azoulai dalam konteks ini. Nama tersebut berasal dari Yahudi Sephardi, dan sering kali milik orang Yahudi keturunan Maroko.
Juga tidak jelas di mana dan kapan video itu diambil. Ini pertama kali diposting di saluran Telegram sayap kanan Israel “Without Limits” pada Selasa.
Middle East Eye telah menghubungi militer Israel untuk memberikan komentar.
Di channel Telegram, video tersebut diposting dengan judul, "Keluarga Azoulai yang Hebat, tunggu sampai akhir," dengan emoji tertawa.
Video ini memiliki ratusan emoji reaksi tertawa, antara lain emoji wajah kotoran, emoji salut, dan emoji wajah tersenyum, serta emoji lainnya.
Salah satu komentar teratas di bawah video tersebut menyatakan, "Bangga menjadi Azoulai."
Yang lain mengatakan, "Biarkan mereka mengucapkan terima kasih karena tidak memenggal kepala mereka dengan parang... persetan dengan Den Haag, persetan dengan seluruh dunia."
Sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok Palestina pada tanggal 7 Oktober, pasukan Israel telah menahan sejumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Pada Desember, MEE berbicara dengan keluarga pria Palestina yang ditahan di Gaza yang ditelanjangi dan disuruh duduk di jalan dengan tangan menutupi kepala.
“Mereka membawanya keluar rumah, memukulinya, dan memaksanya membuka pakaian. Mereka diborgol, dan dari jam 7 pagi hingga jam 2 pagi mereka ditinggalkan di jalan dalam cuaca dingin tanpa pakaian apa pun,” ujar salah satu anggota keluarga tahanan Palestina.
Sebulan sebelumnya, rekaman yang dibagikan di saluran Telegram “Without Limits” yang sama menunjukkan video grafis pekerja Palestina di Tepi Barat yang dianiaya tentara Israel.
Militer Israel mengatakan kepada MEE pada saat itu, "Tindakan pasukan yang muncul dalam rekaman itu sangat menyedihkan dan tidak sesuai dengan perintah tentara."
Klip tersebut memperlihatkan para tahanan yang ditutup matanya duduk di atas bus, mengulangi kata-kata dalam bahasa Ibrani setelah seorang pria berbicara dari belakang kamera.
“Kami ingin mengucapkan selamat kepada keluarga Azoulai, atas cintanya yang melimpah dan kesuksesan yang besar. Kami, para teroris dari Gaza sangat takut pada seluruh keluarga Azoulai,” ungkap pria tersebut.
“Keluarga Azoulai sangat, sangat, sangat, sangat terhormat, penting dan kami ingin menjadi budak keluarga Azoulai selamanya. (Kami ingin) bekerja untuk mereka di bidang pembuangan limbah dan berkebun dan melakukan pekerjaan dengan sangat baik,” papar pria itu, ditirukan warga sipil Palestina yang ditahan.
Tidak jelas siapa yang dimaksud keluarga Azoulai dalam konteks ini. Nama tersebut berasal dari Yahudi Sephardi, dan sering kali milik orang Yahudi keturunan Maroko.
Juga tidak jelas di mana dan kapan video itu diambil. Ini pertama kali diposting di saluran Telegram sayap kanan Israel “Without Limits” pada Selasa.
Middle East Eye telah menghubungi militer Israel untuk memberikan komentar.
Di channel Telegram, video tersebut diposting dengan judul, "Keluarga Azoulai yang Hebat, tunggu sampai akhir," dengan emoji tertawa.
Video ini memiliki ratusan emoji reaksi tertawa, antara lain emoji wajah kotoran, emoji salut, dan emoji wajah tersenyum, serta emoji lainnya.
Salah satu komentar teratas di bawah video tersebut menyatakan, "Bangga menjadi Azoulai."
Yang lain mengatakan, "Biarkan mereka mengucapkan terima kasih karena tidak memenggal kepala mereka dengan parang... persetan dengan Den Haag, persetan dengan seluruh dunia."
Pelecehan pada Tahanan Palestina
Sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok Palestina pada tanggal 7 Oktober, pasukan Israel telah menahan sejumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Pada Desember, MEE berbicara dengan keluarga pria Palestina yang ditahan di Gaza yang ditelanjangi dan disuruh duduk di jalan dengan tangan menutupi kepala.
“Mereka membawanya keluar rumah, memukulinya, dan memaksanya membuka pakaian. Mereka diborgol, dan dari jam 7 pagi hingga jam 2 pagi mereka ditinggalkan di jalan dalam cuaca dingin tanpa pakaian apa pun,” ujar salah satu anggota keluarga tahanan Palestina.
Sebulan sebelumnya, rekaman yang dibagikan di saluran Telegram “Without Limits” yang sama menunjukkan video grafis pekerja Palestina di Tepi Barat yang dianiaya tentara Israel.
Militer Israel mengatakan kepada MEE pada saat itu, "Tindakan pasukan yang muncul dalam rekaman itu sangat menyedihkan dan tidak sesuai dengan perintah tentara."
(sya)
tulis komentar anda