Bocorkan Rahasia AS ke WikiLeaks, Staf CIA Dipenjara 40 Tahun
Jum'at, 02 Februari 2024 - 11:36 WIB
WASHINGTON - Seorang staf Badan Intelijen Pusat atau CIA Amerika Serikat (AS) telah dijatuhi hukuman 40 tahun penjara oleh hakim New York.
Dia dinyatakan bersalah atas tuduhan membocorkan banyak informasi rahasia Amerika kepada WikiLeaks.
Hakim Pengadilan Distrik AS Jesse Furman menjatuhkan hukuman terhadap Joshua Schulte, seorang insinyur perangkat lunak CIA, pada hari Kamis.
Mengutip laporan Reuters, Jumat (2/2/2024), vonis itu lebih ringan daripada yang dituntut jaksa federal, yakni hukuman penjara seumur hidup.
Schulte, yang dituduh melakukan pencurian rahasia AS terbesar dalam sejarah CIA, dihukum atas tuduhan spionase, peretasan komputer, penghinaan terhadap pengadilan, membuat pernyataan palsu kepada FBI, dan memiliki pornografi anak.
Schulte (35), diduga menjadi sumber di balik apa yang disebut sebagai rilis "Vault 7" oleh situs anti-kerahasiaan WikiLeaks pada tahun 2017.
Vault 7 mengungkap metode yang digunakan CIA untuk meretas ponsel cerdas dan perangkat lainnya.
Laporan mengejutkan tersebut mengungkap bagaimana AS memata-matai pemerintah asing, tersangka terorisme, dan target lainnya, sehingga menimbulkan rasa malu yang besar bagi badan intelijen Washington.
Dia dinyatakan bersalah atas tuduhan membocorkan banyak informasi rahasia Amerika kepada WikiLeaks.
Hakim Pengadilan Distrik AS Jesse Furman menjatuhkan hukuman terhadap Joshua Schulte, seorang insinyur perangkat lunak CIA, pada hari Kamis.
Mengutip laporan Reuters, Jumat (2/2/2024), vonis itu lebih ringan daripada yang dituntut jaksa federal, yakni hukuman penjara seumur hidup.
Schulte, yang dituduh melakukan pencurian rahasia AS terbesar dalam sejarah CIA, dihukum atas tuduhan spionase, peretasan komputer, penghinaan terhadap pengadilan, membuat pernyataan palsu kepada FBI, dan memiliki pornografi anak.
Schulte (35), diduga menjadi sumber di balik apa yang disebut sebagai rilis "Vault 7" oleh situs anti-kerahasiaan WikiLeaks pada tahun 2017.
Vault 7 mengungkap metode yang digunakan CIA untuk meretas ponsel cerdas dan perangkat lainnya.
Laporan mengejutkan tersebut mengungkap bagaimana AS memata-matai pemerintah asing, tersangka terorisme, dan target lainnya, sehingga menimbulkan rasa malu yang besar bagi badan intelijen Washington.
tulis komentar anda