Pasukan Israel Serbu Rumah Sakit Al-Amal di Gaza Selatan
Kamis, 01 Februari 2024 - 19:53 WIB
JALUR GAZA - Tentara penjajah Israel pada Rabu (31/1/2024) menyerbu halaman Rumah Sakit Al-Amal di kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, setelah pengepungan selama 10 hari.
Rumah sakit itu berafiliasi dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
“Pasukan pendudukan Israel saat ini menyerbu alun-alun Rumah Sakit Al-Amal (dan) ditempatkan di depan gerbang luar bagian penerima tamu dan unit gawat darurat serta melepaskan tembakan besar-besaran,” ungkap pernyataan PRCS di X.
PRCS menambahkan tim medis terus merawat korban luka dan pasien “meskipun terjadi pemboman dan tembakan”.
“Hari ini, rumah sakit menerima tujuh korban tewas, termasuk seorang karyawan PRCS, dan menangani sembilan korban luka. Pengepungan dan penargetan telah berlangsung selama sepuluh hari berturut-turut,” papar pernyataan itu.
Sistem layanan kesehatan di Gaza telah runtuh akibat serangan Israel yang tiada henti dan sistematis terhadap rumah sakit, ambulans, dan kru medis selama perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam beberapa hari dan pekan terakhir, organisasi-organisasi kesehatan besar telah memberikan peringatan dan menyerukan gencatan senjata segera karena layanan medis penting di Rumah Sakit Nasser, fasilitas kesehatan terbesar yang masih beroperasi di Jalur Gaza, tidak berfungsi.
“Serangan sistematis terhadap layanan kesehatan ini tidak dapat diterima dan harus diakhiri sekarang agar mereka yang terluka bisa mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Seluruh sistem kesehatan menjadi tidak berfungsi,” ujar Guillemette Thomas, koordinator medis MSF di Palestina, pada 27 Januari 2024.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 26.900 warga Palestina telah terbunuh, dan 65.949 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.
Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Rumah sakit itu berafiliasi dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
“Pasukan pendudukan Israel saat ini menyerbu alun-alun Rumah Sakit Al-Amal (dan) ditempatkan di depan gerbang luar bagian penerima tamu dan unit gawat darurat serta melepaskan tembakan besar-besaran,” ungkap pernyataan PRCS di X.
PRCS menambahkan tim medis terus merawat korban luka dan pasien “meskipun terjadi pemboman dan tembakan”.
“Hari ini, rumah sakit menerima tujuh korban tewas, termasuk seorang karyawan PRCS, dan menangani sembilan korban luka. Pengepungan dan penargetan telah berlangsung selama sepuluh hari berturut-turut,” papar pernyataan itu.
Sistem layanan kesehatan di Gaza telah runtuh akibat serangan Israel yang tiada henti dan sistematis terhadap rumah sakit, ambulans, dan kru medis selama perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam beberapa hari dan pekan terakhir, organisasi-organisasi kesehatan besar telah memberikan peringatan dan menyerukan gencatan senjata segera karena layanan medis penting di Rumah Sakit Nasser, fasilitas kesehatan terbesar yang masih beroperasi di Jalur Gaza, tidak berfungsi.
“Serangan sistematis terhadap layanan kesehatan ini tidak dapat diterima dan harus diakhiri sekarang agar mereka yang terluka bisa mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Seluruh sistem kesehatan menjadi tidak berfungsi,” ujar Guillemette Thomas, koordinator medis MSF di Palestina, pada 27 Januari 2024.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 26.900 warga Palestina telah terbunuh, dan 65.949 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.
Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
(sya)
tulis komentar anda