Inggris akan Kirim Kapal Induk ke Laut Merah untuk Hadapi Houthi Yaman
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris sedang mempertimbangkan mengirim kapal induk ke Laut Merah untuk memastikan keselamatan kapal yang melewati wilayah tersebut dari serangan rudal dan drone oleh Houthi Yaman.
Surat kabar The Telegraph melaporkan rencana itu pada Selasa (30/1/2024). “Angkatan Laut Inggris sedang bersiap menggantikan kapal induk AS USS Dwight Eisenhower ketika kembali ke Amerika Serikat,” ungkap laporan itu.
Inggris memiliki dua kapal induk yakni HMS Prince of Wales dan HMS Queen Elizabeth yang dirancang untuk membawa jet tempur F-35, menurut surat kabar tersebut.
Laporan itu menambahkan HMS Prince of Wales akan melakukan operasi tempur pertamanya jika dikerahkan ke wilayah tersebut.
Houthi bersumpah pada November 2023 untuk menyerang kapal mana pun yang terkait dengan Israel sampai Zionis menghentikan aksi militer di Jalur Gaza.
Hal ini menyebabkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan operasi multinasional untuk mengamankan navigasi di Laut Merah.
Amerika Serikat dan Inggris kemudian melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi dalam upaya menurunkan kemampuan pejuang dalam menargetkan kapal komersial.
Rusia mengecam tindakan Houthi di Laut Merah dan serangan Barat di Yaman sebagai ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan global.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
Surat kabar The Telegraph melaporkan rencana itu pada Selasa (30/1/2024). “Angkatan Laut Inggris sedang bersiap menggantikan kapal induk AS USS Dwight Eisenhower ketika kembali ke Amerika Serikat,” ungkap laporan itu.
Inggris memiliki dua kapal induk yakni HMS Prince of Wales dan HMS Queen Elizabeth yang dirancang untuk membawa jet tempur F-35, menurut surat kabar tersebut.
Laporan itu menambahkan HMS Prince of Wales akan melakukan operasi tempur pertamanya jika dikerahkan ke wilayah tersebut.
Houthi bersumpah pada November 2023 untuk menyerang kapal mana pun yang terkait dengan Israel sampai Zionis menghentikan aksi militer di Jalur Gaza.
Hal ini menyebabkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan operasi multinasional untuk mengamankan navigasi di Laut Merah.
Amerika Serikat dan Inggris kemudian melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi dalam upaya menurunkan kemampuan pejuang dalam menargetkan kapal komersial.
Rusia mengecam tindakan Houthi di Laut Merah dan serangan Barat di Yaman sebagai ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan global.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
(sya)