Pria AS Diduga Penggal Ayahnya dan Menyiarkannya ke YouTube, Hina Biden dan LGBT

Kamis, 01 Februari 2024 - 13:04 WIB
Lebih lanjut, petugas menemukan sarung tangan karet berlumruan darah di kamar tidur terpisah di lantai pertama dan di tempat sampah di samping meja.

Dalam pernyataan tertulisnya, polisi mengutip video yang di-posting Mohn di YouTube. Dalam klip tersebut, Mohn terlihat membaca pernyataan tertulis dan pada satu titik menunjukkan kepala yang tampak berlumuran darah di dalam kantong plastik bening.

Dia kemudian mengatakan bahwa ayahnya, yang merupakan pegawai federal selama lebih dari 20 tahun, adalah pengkhianat negara.

“Amerika sedang membusuk dari dalam ke luar, massa yang terbangun mengamuk di kota-kota yang dulunya makmur,” katanya dalam video yang sekarang sudah dihapus.

Menurut laporan The Independent, Mohn selanjutnya menghina Presiden AS Joe Biden, Gerakan Black Lives Matter, dan komunitas LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer) dalam video tersebut.

Dia juga mendesak warga Amerika untuk menyerang pejabat federal, jurnalis, dan penegak hukum federal.

Pihak YouTube mengatakan mereka memiliki kebijakan ketat yang melarang kekerasan grafis dan ekstremisme kekerasan.

"Video tersebut dihapus karena melanggar kebijakan kekerasan grafis kami dan saluran Justin Mohn dihentikan sejalan dengan kebijakan ekstremisme kekerasan kami. Tim kami terus melakukan pelacakan untuk menghapus unggahan ulang video tersebut," kata pihak YouTube.

Mohn ditemukan beberapa jam kemudian di Fort Indiantown Gap, Pennsylvania—lebih dari 100 mil dari rumahnya—dan ditangkap polisi.

“Dia bersenjata saat itu tetapi tidak melawan ketika ditangkap,” kata polisi.

Dia didakwa Rabu pagi melalui sambungan video. Seorang hakim memerintahkan dia ditahan tanpa jaminan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More