Bisa Kalah, Pilot AS Ungkap Jet Tempur Siluman F-22 Akan Hindari Duel dengan Su-35 Rusia
Kamis, 01 Februari 2024 - 10:29 WIB
Jet Sukhoi itu memiliki 12 cantelan untuk membawa senjata dan gudang eksternal. Empat di setiap sayap, dua di bagian bawah badan pesawat, dan satu di bawah setiap mesin.
F-22 Raptor hanya dilengkapi dengan empat cantelan eksternal di sayap untuk membawa senjata atau tangki bahan bakar, namun penggunaan cantelan ini akan memengaruhi fitur silumannya.
Jet tempur F-22 Raptor buatan Lockheed Martin jauh lebih unggul dibandingkan jet tempur lainnya, namun mengapa pesawat ini tidak memiliki Infra-Red Search and Tracking (IRST) dan radar yang dipasang di pipi? Alasannya terletak pada batasan biaya avionik F-22 yang ditetapkan Angkatan Udara AS sebesar USD9 juta per pesawat yang diproduksi pada tahun 1989, demikian analisis National Interest.
Pada saat itu, desain di atas kertas menghabiskan biaya avionik lebih dari USD16 juta untuk setiap pesawat. USAF belum memberikan instruksi mengenai sistem mana yang harus dihentikan, dan keputusan ini ada di tangan pabrikan.
Hal ini menyebabkan Lockheed Martin "menjatuhkan" IRST dan radar yang dipasang di pipi, di antara berbagai sistem lainnya.
Keunggulan penting sekarang terletak pada sistem pencarian dan pengendalian penembakan inframerah Su-35 generasi keempat. Ini termasuk kamera, penanda target, pengintai laser, dan sensor inframerah.
Meskipun F-22 generasi kelima dan Su-35 generasi keempat memiliki kemampuan yang hampir sama, kemampuan dogfighting yang unggul, biaya yang jauh lebih murah, dan teknologi IRST memberi jet Rusia keunggulan dibandingkan pesawat AS.
Penelitian yang dilakukan oleh EurAsian Times dan pakar pertahanan Alex Lockie menunjukkan bahwa Raptor AS akan dirugikan jika berhadapan langsung atau saat mencegat Su-35.
Jika pertempuran udara terjadi selama misi intersepsi, para ahli percaya bahwa jet Rusia akan memiliki keuntungan besar jika F-22 Raptor "tidak terlihat" berada di depan mata.
F-22 Raptor hanya dilengkapi dengan empat cantelan eksternal di sayap untuk membawa senjata atau tangki bahan bakar, namun penggunaan cantelan ini akan memengaruhi fitur silumannya.
Kelemahan Besar Jet Siluman F-22 Raptor AS
Jet tempur F-22 Raptor buatan Lockheed Martin jauh lebih unggul dibandingkan jet tempur lainnya, namun mengapa pesawat ini tidak memiliki Infra-Red Search and Tracking (IRST) dan radar yang dipasang di pipi? Alasannya terletak pada batasan biaya avionik F-22 yang ditetapkan Angkatan Udara AS sebesar USD9 juta per pesawat yang diproduksi pada tahun 1989, demikian analisis National Interest.
Pada saat itu, desain di atas kertas menghabiskan biaya avionik lebih dari USD16 juta untuk setiap pesawat. USAF belum memberikan instruksi mengenai sistem mana yang harus dihentikan, dan keputusan ini ada di tangan pabrikan.
Hal ini menyebabkan Lockheed Martin "menjatuhkan" IRST dan radar yang dipasang di pipi, di antara berbagai sistem lainnya.
Keunggulan penting sekarang terletak pada sistem pencarian dan pengendalian penembakan inframerah Su-35 generasi keempat. Ini termasuk kamera, penanda target, pengintai laser, dan sensor inframerah.
Meskipun F-22 generasi kelima dan Su-35 generasi keempat memiliki kemampuan yang hampir sama, kemampuan dogfighting yang unggul, biaya yang jauh lebih murah, dan teknologi IRST memberi jet Rusia keunggulan dibandingkan pesawat AS.
Penelitian yang dilakukan oleh EurAsian Times dan pakar pertahanan Alex Lockie menunjukkan bahwa Raptor AS akan dirugikan jika berhadapan langsung atau saat mencegat Su-35.
Jika pertempuran udara terjadi selama misi intersepsi, para ahli percaya bahwa jet Rusia akan memiliki keuntungan besar jika F-22 Raptor "tidak terlihat" berada di depan mata.
tulis komentar anda