Turki Keluarkan Lisensi Eksplorasi Mediterania, Yunani Murka
Selasa, 11 Agustus 2020 - 21:01 WIB
ANKARA - Turki akan terbitkan lisensi eksplorasi dan pengeboran gas di Mediterania timur. Langkah Turki ini membuat Yunani semakin murka.
Yunani pun meminta Uni Eropa (UE) segera menggelar rapat darurat untuk mengatasi masalah tersebut. Dua negara anggota NATO itu berbeda pendapat tentang klaim mereka pada sumber daya alam di Mediterania timur karena memiliki pendapat yang berbeda tentang seberapa jauh batas kontinental mereka di perairan yang dipenuhi pulau-pulau.
Turki mengirim satu kapal eksplorasi ke wilayah konflik itu pada Senin (10/8), mengakhiri masa tenang yang dimediasi Jerman. Ankara menyatakan kesepakatan maritim Yunani yang ditandatangani Mesir pekan lalu menunjukkan mereka tidak percaya Yunani dan akan terus melanjutkan survei perairan yang diklaim juga oleh Yunani dan Siprus.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan kapal eksplorasi Oruc Reis milik Turki akan terus bekerja meski Yunani menganggapnya ilegal.
Turki juga akan mengeluarkan eksplorasi seismik baru dan lisensi pengeboran pada akhir Agustus.
“Tekad kami tidak berhenti di sini. Kai tidak akan kompromi dengan cara apapun dari ini,” kata Cavusoglu di Ankara.
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengunggah tweet tayangan video yang menunjukkan sejumlah jet tempur, kapal perang dan kapal eksplorasi Turki yang dikerahkan di laut tersebut.
“Setiap tetes tanah air biru kami itu suci,” tweet Altun yang menyebut doktrin yang digaungkan para komandan Angkatan Laut Turki.
Para komandan Angkatan Laut Turki mendesak pemerintah menerapkan lebih keras di wilayah perairan tersebut. (Baca Juga: Israel Tutup Perlintasan Gaza Usai Palestina Luncurkan Balon Pembakar)
Turki menyatakan memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania timur tapi hanya memiliki perairan pantai yang sempit karena adanya beberapa pulau kecil Yunani yang dekat garis pantainya. (Baca Infografis: Menilik Kemampuan 3 Jet Tempur Eropa, Dua Masuk Radar Indonesia)
Yunani dan negara lain menyebut ketentuan PBB yang mendukung demarkasi maritim mereka. (Lihat Video: Gumpalan Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Hebohkan Warga Aceh)
Yunani pun meminta Uni Eropa (UE) segera menggelar rapat darurat untuk mengatasi masalah tersebut. Dua negara anggota NATO itu berbeda pendapat tentang klaim mereka pada sumber daya alam di Mediterania timur karena memiliki pendapat yang berbeda tentang seberapa jauh batas kontinental mereka di perairan yang dipenuhi pulau-pulau.
Turki mengirim satu kapal eksplorasi ke wilayah konflik itu pada Senin (10/8), mengakhiri masa tenang yang dimediasi Jerman. Ankara menyatakan kesepakatan maritim Yunani yang ditandatangani Mesir pekan lalu menunjukkan mereka tidak percaya Yunani dan akan terus melanjutkan survei perairan yang diklaim juga oleh Yunani dan Siprus.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan kapal eksplorasi Oruc Reis milik Turki akan terus bekerja meski Yunani menganggapnya ilegal.
Turki juga akan mengeluarkan eksplorasi seismik baru dan lisensi pengeboran pada akhir Agustus.
“Tekad kami tidak berhenti di sini. Kai tidak akan kompromi dengan cara apapun dari ini,” kata Cavusoglu di Ankara.
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengunggah tweet tayangan video yang menunjukkan sejumlah jet tempur, kapal perang dan kapal eksplorasi Turki yang dikerahkan di laut tersebut.
“Setiap tetes tanah air biru kami itu suci,” tweet Altun yang menyebut doktrin yang digaungkan para komandan Angkatan Laut Turki.
Para komandan Angkatan Laut Turki mendesak pemerintah menerapkan lebih keras di wilayah perairan tersebut. (Baca Juga: Israel Tutup Perlintasan Gaza Usai Palestina Luncurkan Balon Pembakar)
Turki menyatakan memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania timur tapi hanya memiliki perairan pantai yang sempit karena adanya beberapa pulau kecil Yunani yang dekat garis pantainya. (Baca Infografis: Menilik Kemampuan 3 Jet Tempur Eropa, Dua Masuk Radar Indonesia)
Yunani dan negara lain menyebut ketentuan PBB yang mendukung demarkasi maritim mereka. (Lihat Video: Gumpalan Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Hebohkan Warga Aceh)
(sya)
tulis komentar anda