Pejuang Hamas Kuasai Wilayah Gaza yang Ditinggalkan Tentara Israel

Rabu, 17 Januari 2024 - 19:30 WIB
Israel melancarkan perang untuk memberantas Hamas setelah militan menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa utusan AS untuk Timur Tengah Brett McGurk telah berada di Qatar dalam beberapa hari terakhir "untuk diskusi yang sangat serius dan intensif" mengenai kemungkinan kesepakatan untuk membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

“Kami berharap hal ini akan membuahkan hasil dan segera membuahkan hasil,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan. Mediasi AS dan Qatar berhasil membebaskan lebih dari 100 sandera dalam gencatan senjata singkat pada akhir November.

Perang tersebut telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka, beberapa di antaranya telah terjadi beberapa kali, dan menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang semakin menipis.

Dalam upaya untuk membantu meringankan penderitaan, Qatar mengumumkan bahwa mereka dan Prancis telah menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk pengiriman obat-obatan dan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza sebagai imbalan atas obat-obatan untuk tawanan Israel di Gaza.

Di bawah tekanan AS untuk mengurangi korban sipil, Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan transisi dari serangan darat skala penuh ke operasi yang menargetkan militan Hamas yang menguasai daerah kantong tersebut.

Perang tersebut juga telah mengobarkan ketegangan di seluruh kawasan, termasuk di Laut Merah, tempat gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran dan menguasai sebagian besar Yaman telah menyerang kapal-kapal komersial. Rute tersebut digunakan oleh 15% pelayaran dunia. Kelompok tersebut mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

AS dan Inggris telah merespons dengan mengebom sasaran-sasaran Houthi di Yaman untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap perdagangan global. Militer AS pada Selasa melancarkan serangan baru terhadap empat rudal balistik anti-kapal Houthi saat mereka bersiap untuk melakukan serangan lebih lanjut, kata dua pejabat AS kepada Reuters.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More