13 Organisasi yang Jadi Musuh Besar Iran, Beberapa Didukung Israel dan AS
Rabu, 17 Januari 2024 - 13:01 WIB
TEHERAN - Iran telah mengidentifikasi beberapa organisasi dan badan keamanan sebagai musuh besar, terutama yang berasal dari negara-negara yang dianggapnya sebagai lawan politik atau yang memiliki hubungan konflik.
Beberapa di antaranya termasuk Mossad dan Shin Bet, dua badan keamanan utama Israel. Di bawah ini, akan dijelaskan beberapa organisasi yang dianggap musuh besar oleh Iran:
Mossad adalah dinas intelijen eksternal Israel. Tugasnya mencakup pengumpulan intelijen, kontraterorisme, dan operasi khusus.
Iran sering mengidentifikasi Mossad sebagai salah satu musuh utama. Mossad terlibat dalam kegiatan intelijen terhadap Iran, termasuk upaya menghentikan program nuklir Iran.
Shin Bet atau Shabak adalah badan keamanan dalam negeri Israel yang bertugas melawan terorisme dan mengumpulkan intelijen di dalam negeri.
Iran menganggap Shin Bet sebagai ancaman, terutama dalam konteks konflik di wilayah Timur Tengah.
IDF adalah pasukan bersenjata Israel yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.
IDF secara teratur melakukan latihan militer dan persiapan strategis untuk menghadapi potensi ancaman dari Iran, termasuk dalam konteks program nuklir Iran dan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pendahulunya memiliki pandangan yang keras terhadap Iran.
Netanyahu dalam beberapa pidatonya di forum internasional telah menyampaikan peringatan tentang program nuklir Iran dan mengadvokasi tekanan maksimal terhadap pemerintah Iran.
IDF ADA bertanggung jawab atas pertahanan udara Israel, termasuk sistem anti-rudal dan pertahanan terhadap ancaman udara.
IDF ADA terlibat dalam mempersiapkan pertahanan terhadap ancaman rudal potensial dari Iran, terutama dalam konteks ketegangan regional.
CIA adalah agen intelijen Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas intelijen asing dan keamanan nasional.
Iran melihat CIA sebagai bagian dari "akar kejahatan" dan sering menuduh keterlibatan CIA dalam konspirasi terhadap negara tersebut.
M16 adalah agen intelijen eksternal Inggris yang terlibat dalam pengumpulan intelijen dan keamanan nasional.
Seperti halnya dengan badan intelijen lainnya, M16 juga dianggap sebagai musuh dan sering dituduh terlibat dalam aktivitas subversif di Iran.
Meskipun kelompok Negara Islam (dulu disebut ISIS) memiliki akar ideologis Sunni, yang berbeda dengan mayoritas penduduk Iran yang Syiah, kelompok ini dianggap sebagai musuh oleh Iran karena sifat ekstremisnya dan ancaman terhadap stabilitas regional.
Beberapa kelompok pemberontak Kurdi yang beroperasi di wilayah perbatasan Iran dianggap sebagai musuh karena sering kali terlibat dalam kegiatan pemberontakan dan terorisme.
Mereka antara lain Partai Pekerja Kurdistan (PKK), PJAK (Partai Jelata Kurdistan), dan kelompok pemberontak Kurdi di Irak.
Sejumlah kelompok pemberontak Kurdi di wilayah perbatasan Iran dianggap sebagai musuh karena terlibat dalam aksi pemberontakan.
Mereka sering kali dituduh mendapatkan dukungan dari luar negeri untuk memicu kekerasan di wilayah Iran.
MEK yang sebelumnya dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, pernah beroperasi dari dalam dan di luar Iran dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Iran.
Meskipun ada perubahan status MEK di beberapa negara, Iran terus melihat kelompok ini sebagai ancaman.
Beberapa kelompok pemberontak yang mendukung otonomi atau kemerdekaan untuk Khuzestan, provinsi di Iran yang mayoritas penduduknya Arab, dianggap sebagai musuh karena tujuannya yang dianggap merongrong integritas nasional.
Pejuang Pemberontak Suriah mendukung pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.
Iran secara aktif terlibat dalam mendukung rezim Suriah. Kelompok pemberontak yang beroperasi melawan rezim Suriah dapat dianggap sebagai musuh oleh Iran.
Berbagai kelompok pemberontak Sunni di Suriah, termasuk yang terafiliasi dengan aliran salafiyah dan kelompok pejuang yang berusaha menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Beberapa kelompok ini melihat Iran sebagai pendukung utama rezim Assad dan berkonflik dengan kepentingan Iran di wilayah tersebut.
Mereka bisa melihat keterlibatan Iran sebagai campur tangan asing dan mendukung rezim yang dianggap mereka sebagai penindas.
Meskipun Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra) adalah kelompok yang terafiliasi dengan Al-Qaeda dan memiliki konflik dengan beberapa kelompok oposisi Suriah, mereka juga menentang pengaruh Iran dan melihatnya sebagai musuh.
Beberapa di antaranya termasuk Mossad dan Shin Bet, dua badan keamanan utama Israel. Di bawah ini, akan dijelaskan beberapa organisasi yang dianggap musuh besar oleh Iran:
1. Mossad
Mossad adalah dinas intelijen eksternal Israel. Tugasnya mencakup pengumpulan intelijen, kontraterorisme, dan operasi khusus.
Iran sering mengidentifikasi Mossad sebagai salah satu musuh utama. Mossad terlibat dalam kegiatan intelijen terhadap Iran, termasuk upaya menghentikan program nuklir Iran.
2. Shin Bet
Shin Bet atau Shabak adalah badan keamanan dalam negeri Israel yang bertugas melawan terorisme dan mengumpulkan intelijen di dalam negeri.
Iran menganggap Shin Bet sebagai ancaman, terutama dalam konteks konflik di wilayah Timur Tengah.
3. Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
IDF adalah pasukan bersenjata Israel yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.
IDF secara teratur melakukan latihan militer dan persiapan strategis untuk menghadapi potensi ancaman dari Iran, termasuk dalam konteks program nuklir Iran dan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.
4. Kantor Perdana Menteri Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pendahulunya memiliki pandangan yang keras terhadap Iran.
Netanyahu dalam beberapa pidatonya di forum internasional telah menyampaikan peringatan tentang program nuklir Iran dan mengadvokasi tekanan maksimal terhadap pemerintah Iran.
5. Komando Pertahanan Udara Israel (IDF ADA)
IDF ADA bertanggung jawab atas pertahanan udara Israel, termasuk sistem anti-rudal dan pertahanan terhadap ancaman udara.
IDF ADA terlibat dalam mempersiapkan pertahanan terhadap ancaman rudal potensial dari Iran, terutama dalam konteks ketegangan regional.
6. Central Intelligence Agency (CIA)
CIA adalah agen intelijen Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas intelijen asing dan keamanan nasional.
Iran melihat CIA sebagai bagian dari "akar kejahatan" dan sering menuduh keterlibatan CIA dalam konspirasi terhadap negara tersebut.
7. M16 (Secret Intelligence Service-SIS)
M16 adalah agen intelijen eksternal Inggris yang terlibat dalam pengumpulan intelijen dan keamanan nasional.
Seperti halnya dengan badan intelijen lainnya, M16 juga dianggap sebagai musuh dan sering dituduh terlibat dalam aktivitas subversif di Iran.
8. Negara Islam (dulu disebut ISIS)
Meskipun kelompok Negara Islam (dulu disebut ISIS) memiliki akar ideologis Sunni, yang berbeda dengan mayoritas penduduk Iran yang Syiah, kelompok ini dianggap sebagai musuh oleh Iran karena sifat ekstremisnya dan ancaman terhadap stabilitas regional.
9. Kelompok Pemberontak Kurdi
Beberapa kelompok pemberontak Kurdi yang beroperasi di wilayah perbatasan Iran dianggap sebagai musuh karena sering kali terlibat dalam kegiatan pemberontakan dan terorisme.
Mereka antara lain Partai Pekerja Kurdistan (PKK), PJAK (Partai Jelata Kurdistan), dan kelompok pemberontak Kurdi di Irak.
Sejumlah kelompok pemberontak Kurdi di wilayah perbatasan Iran dianggap sebagai musuh karena terlibat dalam aksi pemberontakan.
Mereka sering kali dituduh mendapatkan dukungan dari luar negeri untuk memicu kekerasan di wilayah Iran.
10. Mujahidin-e Khalq (MEK)
MEK yang sebelumnya dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, pernah beroperasi dari dalam dan di luar Iran dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Iran.
Meskipun ada perubahan status MEK di beberapa negara, Iran terus melihat kelompok ini sebagai ancaman.
11. Kelompok Pemberontak Arab di Khuzestan
Beberapa kelompok pemberontak yang mendukung otonomi atau kemerdekaan untuk Khuzestan, provinsi di Iran yang mayoritas penduduknya Arab, dianggap sebagai musuh karena tujuannya yang dianggap merongrong integritas nasional.
12. Pejuang Pemberontak Sunni di Suriah
Pejuang Pemberontak Suriah mendukung pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.
Iran secara aktif terlibat dalam mendukung rezim Suriah. Kelompok pemberontak yang beroperasi melawan rezim Suriah dapat dianggap sebagai musuh oleh Iran.
Berbagai kelompok pemberontak Sunni di Suriah, termasuk yang terafiliasi dengan aliran salafiyah dan kelompok pejuang yang berusaha menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Beberapa kelompok ini melihat Iran sebagai pendukung utama rezim Assad dan berkonflik dengan kepentingan Iran di wilayah tersebut.
Mereka bisa melihat keterlibatan Iran sebagai campur tangan asing dan mendukung rezim yang dianggap mereka sebagai penindas.
13. Tahrir al-Sham (Jabhat al-Nusra)
Meskipun Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra) adalah kelompok yang terafiliasi dengan Al-Qaeda dan memiliki konflik dengan beberapa kelompok oposisi Suriah, mereka juga menentang pengaruh Iran dan melihatnya sebagai musuh.
(sya)
tulis komentar anda