Dikira Orang China, Wanita Hamil di AS Ditinju Wajahnya
Selasa, 11 Agustus 2020 - 15:33 WIB
Marte akan dikenai dakwaan melakukan penyerangan sederhana, penyerangan sembarangan yang membahayakan orang lain dan pelecehan. Pihak berwenang juga menyatakan bahwa mereka belum mengesampingkan dakwaan tambahan.
Meskipun Chen dan Perng telah menekankan ras Chen dalam insiden tersebut, Kantor Kejaksaan Distrik Philadelphia menjelaskan bahwa tidak ada "bukti yang cukup" untuk membuktikan bahwa kasus tersebut merupakan "intimidasi etnik".
Namun, direktur eksekutif Philadelphia Chinatown Development Corporation John Chin mengatakan bahwa ketakutan dan kekhawatiran yang meningkat tentang sentimen anti-Asia hadir di tengah pandemi virus corona.
Aliansi Buruh Amerika Asia Pasifik menyatakan April lalu bahwa laporan pelecehan terhadap orang Amerika keturunan Asia telah meningkat selama pandemi. Diskriminasi terjadi setelah kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, China, akhir tahun 2019 lalu.
Chen sejak itu telah memperingatkan lebih dari 200 keluarga China-Amerika tentang tersangka melalui aplikasi WeChat. Chen juga menyatakan bahwa dia tidak meninggalkan rumahnya sejak 4 Agustus dan sekarang ketakutan karena kejadian tersebut.
Aktivis komunitas seperti Pergn dan Chin, seperti dikutip The Star, Selasa (11/8/2020), mengatakan sudah membahas masalah ini dengan pemimpin kota setempat. Sementara itu, petugas polisi kini memiliki surat perintah penangkapan untuk Marte.
Meskipun Chen dan Perng telah menekankan ras Chen dalam insiden tersebut, Kantor Kejaksaan Distrik Philadelphia menjelaskan bahwa tidak ada "bukti yang cukup" untuk membuktikan bahwa kasus tersebut merupakan "intimidasi etnik".
Namun, direktur eksekutif Philadelphia Chinatown Development Corporation John Chin mengatakan bahwa ketakutan dan kekhawatiran yang meningkat tentang sentimen anti-Asia hadir di tengah pandemi virus corona.
Aliansi Buruh Amerika Asia Pasifik menyatakan April lalu bahwa laporan pelecehan terhadap orang Amerika keturunan Asia telah meningkat selama pandemi. Diskriminasi terjadi setelah kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, China, akhir tahun 2019 lalu.
Chen sejak itu telah memperingatkan lebih dari 200 keluarga China-Amerika tentang tersangka melalui aplikasi WeChat. Chen juga menyatakan bahwa dia tidak meninggalkan rumahnya sejak 4 Agustus dan sekarang ketakutan karena kejadian tersebut.
Aktivis komunitas seperti Pergn dan Chin, seperti dikutip The Star, Selasa (11/8/2020), mengatakan sudah membahas masalah ini dengan pemimpin kota setempat. Sementara itu, petugas polisi kini memiliki surat perintah penangkapan untuk Marte.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda