Rudal-rudal Iran Hujani Markas Mossad di Irak, Tewaskan Miliarder Kurdi
Selasa, 16 Januari 2024 - 09:51 WIB
ERBIL - Rudal-rudal Iran telah menghujani situs di Erbil, Irak, yang diklaim Teheran sebagai markas mata-mata Mossad Israel. Serangan pada hari Senin ini menewaskan empat orang termasuk seorang miliarder Kurdi.
Selain Erbil, serangan rudal yang diluncurkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran itu juga menargetkan apa yang mereka klaim sebagai pangkalan kelompok ISIS di Suriah.
Gubernur Erbil Omed Khoshnaw mengecam serangan rudal Teheran, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi. Situs yang jadi target serangan ini berada di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS).
“Ini adalah serangan teroris, tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap Erbil. Erbil tidak akan takut atau terguncang,” kata Khoshnaw, yang dilansir kantor berita Rudaw, Selasa (16/1/2024).
Para pejabat Kurdistan Irak mengatakan serangan rudal Iran di Erbil menewaskan empat warga sipil dan meluai enam orang lainnya.
Menurut Partai Demokrat Kurdistan, miliarder Peshraw Dizayee termasuk di antara korban tewas.
IRGC mengatakan serangannya di Suriah dan Irak sebagai pembalasan atas serangan bom baru-baru ini di Iran.
Pada 3 Januari lalu, dua ledakan menewaskan hampir 100 orang di Kerman ketika para peziarah berkumpul untuk menghormati almarhum Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC yang dibunuh oleh AS pada tahun 2021.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan itu.
Bulan lalu, serangan bom bunuh diri lainnya di kota Rask menewaskan 11 polisi Iran. Kelompok Jaish Al-Adl yang berbasis di Pakistan dituduh sebagai pelakunya.
“Menanggapi kejahatan baru-baru ini yang dilakukan kelompok teroris yang secara tidak adil membunuh sekelompok rekan kami yang terkasih di Kerman dan Rask, kami telah mengidentifikasi tempat berkumpulnya para komandan dan elemen ISIS yang terkait dengan operasi teroris baru-baru ini di wilayah Suriah yang diduduki dan menghancurkannya dengan menembakkan sejumlah rudal balistik,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga menggunakan rudal terhadap salah satu markas spionase utama rezim Zionis (Mossad) di wilayah Kurdistan di Irak," lanjut pernyataan IRGC.
"Serangan ini sebagai respons terhadap kejahatan rezim Zionis yang baru-baru ini membunuh para komandan Korps Garda Revolusi dan Front Perlawanan,” imbuh IRGC.
“Kami meyakinkan bangsa kita tercinta bahwa operasi ofensif IRGC akan terus berlanjut sampai tetes darah terakhir para martir terbalaskan."
Selain Erbil, serangan rudal yang diluncurkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran itu juga menargetkan apa yang mereka klaim sebagai pangkalan kelompok ISIS di Suriah.
Gubernur Erbil Omed Khoshnaw mengecam serangan rudal Teheran, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi. Situs yang jadi target serangan ini berada di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS).
“Ini adalah serangan teroris, tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap Erbil. Erbil tidak akan takut atau terguncang,” kata Khoshnaw, yang dilansir kantor berita Rudaw, Selasa (16/1/2024).
Para pejabat Kurdistan Irak mengatakan serangan rudal Iran di Erbil menewaskan empat warga sipil dan meluai enam orang lainnya.
Menurut Partai Demokrat Kurdistan, miliarder Peshraw Dizayee termasuk di antara korban tewas.
IRGC mengatakan serangannya di Suriah dan Irak sebagai pembalasan atas serangan bom baru-baru ini di Iran.
Pada 3 Januari lalu, dua ledakan menewaskan hampir 100 orang di Kerman ketika para peziarah berkumpul untuk menghormati almarhum Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC yang dibunuh oleh AS pada tahun 2021.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan itu.
Bulan lalu, serangan bom bunuh diri lainnya di kota Rask menewaskan 11 polisi Iran. Kelompok Jaish Al-Adl yang berbasis di Pakistan dituduh sebagai pelakunya.
“Menanggapi kejahatan baru-baru ini yang dilakukan kelompok teroris yang secara tidak adil membunuh sekelompok rekan kami yang terkasih di Kerman dan Rask, kami telah mengidentifikasi tempat berkumpulnya para komandan dan elemen ISIS yang terkait dengan operasi teroris baru-baru ini di wilayah Suriah yang diduduki dan menghancurkannya dengan menembakkan sejumlah rudal balistik,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga menggunakan rudal terhadap salah satu markas spionase utama rezim Zionis (Mossad) di wilayah Kurdistan di Irak," lanjut pernyataan IRGC.
"Serangan ini sebagai respons terhadap kejahatan rezim Zionis yang baru-baru ini membunuh para komandan Korps Garda Revolusi dan Front Perlawanan,” imbuh IRGC.
“Kami meyakinkan bangsa kita tercinta bahwa operasi ofensif IRGC akan terus berlanjut sampai tetes darah terakhir para martir terbalaskan."
(mas)
tulis komentar anda