DeSantis dan Haley Bersaing untuk Menjadi Capres Alternatif Partai Republik

Kamis, 11 Januari 2024 - 15:54 WIB
Gubernur Florida Ron DeSantis dan Mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley berpartisipasi dalam debat calon presiden Partai Republik yang diselenggarakan oleh CNN di Drake University di Des Moines, Iowa, AS 10 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
WASHINGTON - Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan Duta Besar AS Nikki Haley berulang kali saling menuduh berbohong dalam perdebatan sengit yang mencampurkan kebijakan dengan penghinaan ketika kedua kandidat berjuang untuk menjadi alternatif utama selain Donald Trump hari sebelum pemungutan suara pertama kampanye dilakukan.

Namun dengan absennya sang mantan presiden sekali lagi dari tahap debat, kedua pihak yang bersaing saling mengarahkan sebagian besar amunisi mereka satu sama lain, dan bukan pada kandidat terdepan dalam persaingan.

“Kita tidak membutuhkan politisi bermulut besar lainnya yang hanya memberi tahu Anda apa yang menurutnya ingin Anda dengar hanya untuk mencoba mendapatkan suara Anda, kemudian mendapatkan jabatan dan memenuhi permintaan para donor,” kata DeSantis, dilansir Reuters.



Haley memuji situs web yang dibuat oleh kampanyenya untuk mendokumentasikan apa yang dia katakan sebagai lusinan kebohongan DeSantis dan pada satu titik menyebutnya "sangat putus asa."

Kedua rival ini terlibat dalam perselisihan yang semakin sengit menjelang kaukus Iowa yang pertama di negara itu, Senin, dan hanya ada sedikit waktu tersisa untuk menghentikan langkah Trump menuju pencalonan.

Trump masih mendapat dukungan dari 49% anggota Partai Republik dalam jajak pendapat nasional Reuters/Ipsos yang dirilis pada hari Rabu, jauh di atas Haley di tempat kedua dengan 12%.

Untuk kelima kalinya, Trump melewatkan debat dan malah mengadakan balai kota Fox News di dekat Des Moines, sehingga memberinya platform prime-time dengan penonton televisi yang ramah.

Perdebatan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, seorang kritikus Trump yang keras, mengumumkan diakhirinya kampanye kepresidenannya setelah mendapat sedikit dukungan dari para pemilih Partai Republik.

“Saya lebih memilih kalah dengan mengatakan kebenaran daripada berbohong agar bisa menang,” kata Christie kepada hadirin di balai kota di Windham, sambil mengecam para pesaingnya karena gagal menghadapi Trump secara lebih langsung.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More