Presiden Macron Tunjuk Politikus 34 Tahun Jadi PM Termuda
Rabu, 10 Januari 2024 - 06:48 WIB
“Dengan disahkannya reformasi utamanya, Macron akan mendorong kebijakan yang lebih bersifat sosial dan atmosferik serta mungkin tidak terlalu memecah belah,” kata Mujtaba Rahman, seorang analis di Eurasia, dalam sebuah catatan. "Mereka akan mencoba menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai demokrasi Perancis, kejahatan dan perilaku anti-sosial."
Kekhawatiran ini menyusul kerusuhan di pinggiran kota yang mengejutkan Prancis musim panas lalu dan serangkaian pembunuhan keji serta serangan kelompok Islam. Tidak jelas apa yang dapat dilakukan Attal untuk mulai membalikkan pembangunan jangka panjang yang memiliki penyebab kompleks.
Mengelola menteri yang usianya lebih tua darinya juga memerlukan otoritas dan kemauan yang kuat. Peran perdana menteri juga mempunyai reputasi sebagai piala beracun – biasanya menjadi orang yang gagal setiap kali presiden menjadi tidak populer.
“Dengan menunjuk Gabriel Attal, Emmanuel Macron ingin ikut serta dalam popularitasnya dan meringankan penderitaan dari fin de regne yang tidak pernah berakhir ini,” katanya di platform pesan media sosial X.
"Dia lebih memilih mengambil risiko menyeret menteri pendidikan yang berumur pendek itu ke dalam kejatuhannya."
Lihat Juga: Bung Tomo dan Gebrakan Politik Usia 17 Tahun di Parindra Antarkan Tokoh Muda ke Parlemen Belanda
Kekhawatiran ini menyusul kerusuhan di pinggiran kota yang mengejutkan Prancis musim panas lalu dan serangkaian pembunuhan keji serta serangan kelompok Islam. Tidak jelas apa yang dapat dilakukan Attal untuk mulai membalikkan pembangunan jangka panjang yang memiliki penyebab kompleks.
Mengelola menteri yang usianya lebih tua darinya juga memerlukan otoritas dan kemauan yang kuat. Peran perdana menteri juga mempunyai reputasi sebagai piala beracun – biasanya menjadi orang yang gagal setiap kali presiden menjadi tidak populer.
“Dengan menunjuk Gabriel Attal, Emmanuel Macron ingin ikut serta dalam popularitasnya dan meringankan penderitaan dari fin de regne yang tidak pernah berakhir ini,” katanya di platform pesan media sosial X.
"Dia lebih memilih mengambil risiko menyeret menteri pendidikan yang berumur pendek itu ke dalam kejatuhannya."
Lihat Juga: Bung Tomo dan Gebrakan Politik Usia 17 Tahun di Parindra Antarkan Tokoh Muda ke Parlemen Belanda
(ahm)
tulis komentar anda