8 Fakta Gaza Sudah Jadi Pemakaman Terbuka yang Sangat Luas
Senin, 08 Januari 2024 - 18:18 WIB
GAZA - Hampir tiga bulan pemboman Israel yang tak henti-hentinya sebagai respons terhadap serangan Hamas pada bulan Oktober telah menghancurkan Jalur Gaza, dengan keluarga-keluarga Palestina menguburkan jenazah orang-orang yang mereka cintai di kuburan massal darurat karena tempat pemakaman kehabisan ruang.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mendokumentasikan pada pertengahan Desember bahwa 125 kuburan massal telah digali di berbagai provinsi di Gaza – di lingkungan perumahan, halaman, alun-alun, jalan, pasar, rumah sakit, sekolah, ruang pernikahan, dan stadion olahraga.
Foto/Reuters
Kuburan tersebut seharusnya berfungsi sebagai tempat peristirahatan sementara bagi mereka yang terbunuh ketika Israel terus melanjutkan perang mematikannya di kota-kota Gaza. Rencananya adalah memindahkan jenazah ke pemakaman utama dan resmi di pusat kota setelah permusuhan berakhir.
“Operasi pemakaman menghadapi kesulitan besar karena hilangnya sebagian besar atau seluruh anggota keluarga, sehingga prosedur penguburan menjadi tidak mungkin. Selain itu, rumah sakit menghadapi kesulitan menerima korban meninggal, terutama dengan penghentian operasi di Kota Gaza dan wilayah utara,” kata kepala Observatorium Euro-Mediterania untuk Hak Asasi Manusia, Ramy Abdu, pada bulan Desember, dilansir The New Arab.
Foto/Reuters
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mendokumentasikan pada pertengahan Desember bahwa 125 kuburan massal telah digali di berbagai provinsi di Gaza – di lingkungan perumahan, halaman, alun-alun, jalan, pasar, rumah sakit, sekolah, ruang pernikahan, dan stadion olahraga.
8 Fakta Gaza Sudah Jadi Pemakaman Terbuka yang Sangat Luas
1. Upacara Pemakaman Menjadi Hal Paling Sulit
Foto/Reuters
Kuburan tersebut seharusnya berfungsi sebagai tempat peristirahatan sementara bagi mereka yang terbunuh ketika Israel terus melanjutkan perang mematikannya di kota-kota Gaza. Rencananya adalah memindahkan jenazah ke pemakaman utama dan resmi di pusat kota setelah permusuhan berakhir.
“Operasi pemakaman menghadapi kesulitan besar karena hilangnya sebagian besar atau seluruh anggota keluarga, sehingga prosedur penguburan menjadi tidak mungkin. Selain itu, rumah sakit menghadapi kesulitan menerima korban meninggal, terutama dengan penghentian operasi di Kota Gaza dan wilayah utara,” kata kepala Observatorium Euro-Mediterania untuk Hak Asasi Manusia, Ramy Abdu, pada bulan Desember, dilansir The New Arab.
2. Halaman Rumah Sakit JAdi Kuburan Massal
Foto/Reuters
Lihat Juga :
tulis komentar anda