AS Sudah Tak Sanggup Pasok Rudal Patriot ke Ukraina Lebih Lama Lagi

Minggu, 07 Januari 2024 - 09:39 WIB
Menurut laporan The New York Times, serangan-serangan Moskow tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara.

Presiden Volodymyr Zelensky pada 2 Januari lalu mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 500 rudal dan drone ke sasaran di seluruh Ukraina.

“Kami membutuhkan lebih banyak sistem dan amunisi untuk mereka,” katanya.

Namun para pejabat Gedung Putih dan Pentagon telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat tidak akan sanggup lagi untuk menyediakan baterai Patriot yang dilengkapi dengan rudal pencegat, karena harganya yang mahal.

Biaya satu rudal tersebut dapat berkisar antara USD2 juta hingga USD4 juta.

Ukraina telah menerima berbagai sistem pertahanan udara dari mitra Barat-nya, mulai dari Stinger portabel dan sistem SAM jarak pendek seperti Gepard Jerman hingga sistem jarak jauh yang canggih seperti SAMP/T Prancis—yang dapat menyerang sasaran hampir 100 km jauhnya—, dan sistem pertahanan udara Amerika-Norwegia NASAMS.

Namun, hanya Patriot yang dirancang untuk melawan rudal balistik.

“Sejak baterai Patriot pertama memasuki ruang tempur, mereka membentuk kembali pertempuran di angkasa,” tulis The New York Times dalam laporannya, Minggu (7/1/2024).

Meskipun pasukan Ukraina telah mencegah Rusia mendapatkan superioritas udara pada awal invasi tahun 2022, Kyiv tidak memiliki apa pun untuk mencegat rudal balistik Moskow sampai sistem Patriot tiba.

Ketika serangan Rusia menghancurkan infrastruktur penting di Ukraina pada tahun 2022, Kongres AS menyetujui pasokan baterai Patriot pertama untuk Kyiv.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More