Apakah 2024 Jadi Tahun Kebangkitan ISIS?

Sabtu, 06 Januari 2024 - 21:21 WIB


2. Menggunakan Taktik Baru di Timur Tengah

sindopict-OxpPYD5Ktsm


Foto/Reuters

Melansir Reuters, ISIS telah mengubah taktik sejak runtuhnya kekhalifahannya dan serangkaian kemunduran lainnya di Timur Tengah.

Kelompok ini pernah bermarkas di kota Raqqa di Suriah dan kota Mosul di Irak, dimana mereka berusaha untuk memerintah seperti pemerintahan terpusat, kelompok ini berlindung di daerah pedalaman kedua negara yang terpecah belah.

Pejuangnya tersebar dalam sel-sel otonom, kepemimpinannya bersifat rahasia dan jumlah keseluruhannya sulit diukur, meskipun PBB memperkirakan jumlah pejuangnya mencapai 10.000 orang di jantung wilayahnya.

Gerakan ini bergerak di bawah tanah dan membentuk sel-sel tidur yang melancarkan serangan tabrak lari, menurut penasihat keamanan pemerintah Irak yang merupakan bagian dari unit keamanan tingkat tinggi yang memantau aktivitas ISIS di Irak dan negara-negara tetangga.

Semua pejuang asing utama meninggalkan Irak ke negara-negara seperti Afghanistan, Suriah dan Pakistan. Sebagian besar dari mereka bergabung dengan cabang ISIS Khorasan yang aktif di sepanjang perbatasan Iran dengan Afghanistan dan Pakistan.

Sebuah laporan PBB tahun lalu memperkirakan bahwa di provinsi Sinai, Mesir, mungkin terdapat antara 800 hingga 1.200 pejuang yang setia kepada ISIS.

Di Libya, yang pernah menguasai sebidang wilayah di pantai Mediterania, kelompok ini lebih lemah, namun masih bisa mengeksploitasi konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut. Di Yaman, angka tersebut juga mengalami penurunan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More