Terungkap, Ini Sumber Keagamaan Zionis yang Memotivasi untuk Menjajah Palestina
Kamis, 04 Januari 2024 - 14:42 WIB
“Zvi Kook adalah bapak ideologi sebenarnya dari gerakan mesianis Gush Emunim, yang melakukan Yudaisasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki setelah perang tahun 1967,” tulis Pappé.
“Seiring berlalunya waktu, gerakan ini berpindah dari pinggiran sistem politik Israel ke pusat. Faktanya, beberapa anggotanya menjadi menteri penting di berbagai pemerintahan Israel,” imbuh Pappé.
Manifestasi Kookisme yang paling ekstrim, menurut Pappé, adalah Noar Ha-Gevaot, "Pemuda Perbukitan".
"Gerakan ini bertanggung jawab atas apa yang disebut Tag Mehir, Price Tag, khususnya serangan keji yang tidak beralasan terhadap pertanian, mobil, bisnis, dan ladang warga Palestina," lanjut Pappe.
Selain itu, menurut sejarawan Israel, para anggota kelompok tersebut menyerbu kota-kota di Tepi Barat yang diduduki dan di Palestina, serta tempat-tempat suci, khususnya Al-Haram Al-Sharif.
“Pemuda Perbukitan menjadi semakin menjadi ancaman setelah pemilu November 2022 ketika dua partai politik yang mendukung mereka sepenuhnya, Ozma Yehudit (Kekuatan Yahudi) dan Haziyonut Hadatit (Zionisme Religius) secara signifikan meningkatkan keterwakilan mereka di Knesset,” sambung Pappé.
“Perwakilan dari partai-partai ekstremis ini sekarang menjadi menteri di kabinet saat ini, dengan Bezalel Smotrich menjadi menteri keuangan dan Itamar Ben-Gvir—yang pernah menjadi pengacara pembela para warga ini—menjadi menteri keamanan nasional,” lanjutnya.
Pappé juga menjelaskan bahwa Ben-Gvir dan Smotrich bukan bagian dari kabinet perang kecil yang dibentuk setelah peristiwa 7 Oktober.
"Akibatnya, mereka hanya mempunyai dampak kecil terhadap kebijakan genosida yang sedang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza," jelasnya.
“Seiring berlalunya waktu, gerakan ini berpindah dari pinggiran sistem politik Israel ke pusat. Faktanya, beberapa anggotanya menjadi menteri penting di berbagai pemerintahan Israel,” imbuh Pappé.
Manifestasi Kookisme yang paling ekstrim, menurut Pappé, adalah Noar Ha-Gevaot, "Pemuda Perbukitan".
"Gerakan ini bertanggung jawab atas apa yang disebut Tag Mehir, Price Tag, khususnya serangan keji yang tidak beralasan terhadap pertanian, mobil, bisnis, dan ladang warga Palestina," lanjut Pappe.
Selain itu, menurut sejarawan Israel, para anggota kelompok tersebut menyerbu kota-kota di Tepi Barat yang diduduki dan di Palestina, serta tempat-tempat suci, khususnya Al-Haram Al-Sharif.
“Pemuda Perbukitan menjadi semakin menjadi ancaman setelah pemilu November 2022 ketika dua partai politik yang mendukung mereka sepenuhnya, Ozma Yehudit (Kekuatan Yahudi) dan Haziyonut Hadatit (Zionisme Religius) secara signifikan meningkatkan keterwakilan mereka di Knesset,” sambung Pappé.
Neo-Ekstremis
“Perwakilan dari partai-partai ekstremis ini sekarang menjadi menteri di kabinet saat ini, dengan Bezalel Smotrich menjadi menteri keuangan dan Itamar Ben-Gvir—yang pernah menjadi pengacara pembela para warga ini—menjadi menteri keamanan nasional,” lanjutnya.
Pappé juga menjelaskan bahwa Ben-Gvir dan Smotrich bukan bagian dari kabinet perang kecil yang dibentuk setelah peristiwa 7 Oktober.
"Akibatnya, mereka hanya mempunyai dampak kecil terhadap kebijakan genosida yang sedang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza," jelasnya.
tulis komentar anda