Putin Ungkap Siapa Musuh Sejati Rusia Saat Ini

Selasa, 02 Januari 2024 - 11:53 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu anggota operasi militer khusus di Rumah Sakit Klinik Militer Pusat Vishnevsky di Moskow, Rusia. Foto/Sputnik/Kristina Kormilitsyna
MOSKOW - Ukraina hanyalah alat di tangan kolektif Barat yang menggunakannya untuk melawan Rusia, menurut Presiden Vladimir Putin pada Senin (1/1/2023).

Dia berbicara di rumah sakit militer di Moskow di mana dia bertemu para prajurit yang terluka selama konflik yang sedang berlangsung.

Ketika ditanya tentang dukungan Barat terhadap Kiev, Putin mengatakan para elit kolektif Barat sebenarnya adalah musuh sejati Rusia, bukan Ukraina sendiri.



“Intinya bukan mereka membantu musuh kita, tapi mereka musuh kita. Mereka memecahkan masalah mereka sendiri dengan tangan (Ukraina), itulah intinya,” tegas Putin.

“Konflik antara Moskow dan Kiev diatur oleh elit Barat, yang berupaya mengalahkan Rusia,” papar dia.

“Namun, negara-negara Barat secara kolektif belum mampu mencapai tujuannya, dan kegagalan tersebut terlihat dari perubahan retorika mereka terhadap konflik tersebut,” ungkap Putin.

Menurut dia, mereka yang kemarin berbicara tentang perlunya memberikan ‘kekalahan strategis’ pada Rusia, kini mencari kata-kata tentang cara mengakhiri konflik dengan cepat.

“Kami juga ingin mengakhiri konflik ini, dan secepat mungkin, namun hanya dengan syarat kami sendiri. Kami tidak punya keinginan untuk berperang selamanya, tapi kami juga tidak akan melepaskan posisi kami,” tegas Putin.



Situasi medan perang kini berubah, meskipun Kiev telah menerima semua bantuan dari Barat, menurut presiden.

Rusia secara efektif telah menghasilkan produksi militer yang melebihi seluruh aliansi Barat, dan produksi negara tersebut ditakdirkan untuk tumbuh lebih jauh lagi.

“Meskipun sejak dahulu kala (Barat) mempunyai tujuan seperti itu, untuk berurusan dengan Rusia, sepertinya kita akan menangani mereka terlebih dahulu,” papar Putin.

“Anda mungkin melihatnya di medan perang bahwa mereka secara bertahap ‘mengempis’. Ketika sebuah peluru terbang, mungkin sulit mengetahui apakah peluru tersebut ‘kempes’ atau tidak, namun secara umum Anda mungkin tahu: situasi di medan perang sedang berubah. Dan hal ini terjadi meskipun faktanya seluruh negara Barat yang beradab sedang berperang melawan kami,” ungkap Putin kepada para prajurit.

Menurut perkiraan terbaru Rusia, lebih dari 380.000 tentara Ukraina tewas atau terluka selama konflik tersebut.

Ukraina juga menderita kerugian material yang besar, dengan sekitar 14.000 tank dan kendaraan lapis baja lainnya hancur.

Hampir 160.000 tentara Ukraina hilang selama serangan balasan Kiev yang gagal, yang dilancarkan pada awal Juni tahun lalu, klaim Moskow.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More