Lebih dari 1.000 Anak di Gaza Diamputasi Anggota Tubuhnya

Sabtu, 30 Desember 2023 - 12:01 WIB
Menurut PCRF, banyak warga Palestina yang berisiko terkena osteomielitis (infeksi tulang) setelah cedera jika perawatan medis tertunda.

Kurangnya sumber daya medis dan pembatasan pergerakan di wilayah yang terkepung menyebabkan banyak cedera yang dapat diobati, memerlukan amputasi.

Selain itu, akses terhadap prostesis setelah amputasi sangatlah sulit di Gaza bahkan sebelum terjadinya permusuhan saat ini, dengan hanya satu pusat kaki palsu yang beroperasi di daerah kantong yang terkepung tersebut.

Pada tahun 2018-2019, pasukan Israel menembaki ribuan warga Palestina selama protes Great March of Return, menewaskan 214 orang, termasuk 46 anak-anak, dan melukai lebih dari 36.100 orang, termasuk hampir 8.800 anak-anak.

Lebih dari 7.000 korban luka akibat peluru tajam, 88% merupakan cedera anggota badan, dan 156 kasus memerlukan amputasi.

Setelah penyerangan terhadap pengunjuk rasa March of Return, Israel menolak permintaan izin medis dari sebagian besar pengunjuk rasa yang terluka untuk mengakses perawatan khusus di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan rumah sakit Israel.

Menurut Ghada Majadi dan Hadas Ziv, jika pasien memiliki akses terhadap perawatan khusus ini, banyak orang yang diamputasi dapat menyelamatkan anggota tubuh mereka.

Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 21.110 orang, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut pada Rabu, dengan 70% korban adalah perempuan dan anak-anak.

Sebanyak 54.536 orang lainnya juga terluka dalam serangan Israel di wilayah kantong yang terkepung.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More