Israel Bom Seluruh Gaza, 210 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam
Jum'at, 29 Desember 2023 - 06:50 WIB
“Saya dan keluarga saya terpaksa meninggalkan rumah kami sebanyak tiga kali,” papar dia. “Saya yakin tidak ada wilayah yang aman atau cocok untuk kehidupan manusia di seluruh Jalur Gaza.”
Dia menjelaskan, “Saya tidak pernah membayangkan sedikit pun bahwa saya tidak dapat memperoleh sepotong roti atau saya harus berdiri dalam antrean tanpa akhir untuk mendapatkan air minum!”
Pasukan Israel kembali melakukan serangan terhadap kamp al-Maghazi di Gaza tengah, yang menampung lebih dari 30.000 pengungsi yang secara resmi terdaftar di PBB.
Hal ini terjadi ketika tentara Israel mengakui pada Kamis bahwa mereka membunuh puluhan warga Palestina dalam serangan udara di kamp tersebut pada Malam Natal.
Seorang juru bicara militer mengatakan kepada Kan News bahwa militer menyesalkan serangan yang menewaskan 70 orang itu telah melukai orang-orang yang berada di sekitar sasaran yang dituju.
“Penyelidikan awal mengungkapkan selama serangan itu, bangunan-bangunan tambahan dirusak di dekat sasaran yang (dimaksudkan) diserang,” ungkap juru bicara itu kepada Kan.
“(Ini) rupanya mengakibatkan kerugian bagi mereka yang tidak terlibat… IDF menyesalkan kerugian bagi mereka yang tidak terlibat,” papar juru bicara militer rezim kolonial rasis Israel.
Israel sebelumnya telah mengebom kamp tersebut, namun serangan pada hari Minggu digambarkan sebagai salah satu yang “paling mematikan” sejak dimulainya konflik.
Fathiya, ibu dari enam putri dan dua putra, berbicara kepada Middle East Eye dari kamp al-Maghazi, di mana dia terpaksa mengungsi setelah rumahnya diserang.
“Di tengah suara-suara bom yang mengkhawatirkan, ketakutan yang terus-menerus akan bahaya yang akan terjadi, kelangkaan makanan, dan tidak adanya air minum yang aman, saya dan anak-anak saya juga bergulat dengan cuaca dingin yang ekstrem,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, “Saya tidak pernah membayangkan sedikit pun bahwa saya tidak dapat memperoleh sepotong roti atau saya harus berdiri dalam antrean tanpa akhir untuk mendapatkan air minum!”
Pasukan Israel kembali melakukan serangan terhadap kamp al-Maghazi di Gaza tengah, yang menampung lebih dari 30.000 pengungsi yang secara resmi terdaftar di PBB.
Hal ini terjadi ketika tentara Israel mengakui pada Kamis bahwa mereka membunuh puluhan warga Palestina dalam serangan udara di kamp tersebut pada Malam Natal.
Seorang juru bicara militer mengatakan kepada Kan News bahwa militer menyesalkan serangan yang menewaskan 70 orang itu telah melukai orang-orang yang berada di sekitar sasaran yang dituju.
“Penyelidikan awal mengungkapkan selama serangan itu, bangunan-bangunan tambahan dirusak di dekat sasaran yang (dimaksudkan) diserang,” ungkap juru bicara itu kepada Kan.
“(Ini) rupanya mengakibatkan kerugian bagi mereka yang tidak terlibat… IDF menyesalkan kerugian bagi mereka yang tidak terlibat,” papar juru bicara militer rezim kolonial rasis Israel.
Israel sebelumnya telah mengebom kamp tersebut, namun serangan pada hari Minggu digambarkan sebagai salah satu yang “paling mematikan” sejak dimulainya konflik.
Fathiya, ibu dari enam putri dan dua putra, berbicara kepada Middle East Eye dari kamp al-Maghazi, di mana dia terpaksa mengungsi setelah rumahnya diserang.
“Di tengah suara-suara bom yang mengkhawatirkan, ketakutan yang terus-menerus akan bahaya yang akan terjadi, kelangkaan makanan, dan tidak adanya air minum yang aman, saya dan anak-anak saya juga bergulat dengan cuaca dingin yang ekstrem,” ungkap dia.
tulis komentar anda