Purnawirawan Jenderal Israel Puji Habis-habisan Ketangguhan Hamas di Gaza
Kamis, 28 Desember 2023 - 18:30 WIB
TEL AVIV - Purnawirawan mayor jenderal dan mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Giora Eiland memuji ketangguhan Gerakan Perlawanan Islam Hamas dalam perang di Jalur Gaza.
Menurut Eiland, Hamas telah “menunjukkan kemampuannya” mengganti komandan yang terbunuh dengan komandan lain yang sama-sama mampu dan setia.
Dalam artikel yang diterbitkan New York Times pada Rabu, sang jenderal berkata, “Dari sudut pandang profesional, saya harus menghargai ketangguhan mereka. Saya tidak melihat tanda-tanda runtuhnya kemampuan militer Hamas maupun kekuatan politik mereka untuk terus memimpin Gaza.”
Surat kabar tersebut juga mengutip Michael Milshtein, mantan perwira senior intelijen Israel yang mengkritik pernyataan beberapa pemimpin negara kolonial Israel yang menggambarkan Hamas berada pada titik kehancurannya.
Dia memperingatkan para petinggi Zionis mungkin menciptakan ekspektasi yang salah tentang lamanya perang di Jalur Gaza.
“Mereka sudah lama mengatakan Hamas sedang runtuh,” tambah Milshtein. “Tapi itu tidak benar. Setiap hari, kita menghadapi pertempuran yang sulit.”
Seorang pejabat militer Israel, yang meminta tidak disebutkan namanya sesuai dengan peraturan militer, mengatakan tujuan pertama Israel adalah membubarkan pemerintahan Hamas, kemudian membubarkan para pejuangnya dan melenyapkan para komandan dan bawahan utama mereka.
Dia mengklaim sekitar setengah dari pejuang Hamas telah terbunuh, terluka, ditangkap atau melarikan diri ke Jalur Gaza selatan.
NYT juga mengutip analis militer AS yang mengatakan hasil terbaik bagi Israel mungkin adalah melemahkan kemampuan militer Hamas untuk mencegah kelompok tersebut mengulangi serangannya terhadap Israel, namun tujuan terbatas ini pun dianggap sebagai upaya yang sulitnya luar biasa.
“Hamas berakar pada ideologi bahwa kendali Israel atas wilayah yang mereka anggap sebagai tanah Palestina harus ditentang dengan kekerasan, prinsip yang mungkin akan bertahan lama,” pungkas para pakar.
Menurut Eiland, Hamas telah “menunjukkan kemampuannya” mengganti komandan yang terbunuh dengan komandan lain yang sama-sama mampu dan setia.
Dalam artikel yang diterbitkan New York Times pada Rabu, sang jenderal berkata, “Dari sudut pandang profesional, saya harus menghargai ketangguhan mereka. Saya tidak melihat tanda-tanda runtuhnya kemampuan militer Hamas maupun kekuatan politik mereka untuk terus memimpin Gaza.”
Surat kabar tersebut juga mengutip Michael Milshtein, mantan perwira senior intelijen Israel yang mengkritik pernyataan beberapa pemimpin negara kolonial Israel yang menggambarkan Hamas berada pada titik kehancurannya.
Dia memperingatkan para petinggi Zionis mungkin menciptakan ekspektasi yang salah tentang lamanya perang di Jalur Gaza.
“Mereka sudah lama mengatakan Hamas sedang runtuh,” tambah Milshtein. “Tapi itu tidak benar. Setiap hari, kita menghadapi pertempuran yang sulit.”
Seorang pejabat militer Israel, yang meminta tidak disebutkan namanya sesuai dengan peraturan militer, mengatakan tujuan pertama Israel adalah membubarkan pemerintahan Hamas, kemudian membubarkan para pejuangnya dan melenyapkan para komandan dan bawahan utama mereka.
Dia mengklaim sekitar setengah dari pejuang Hamas telah terbunuh, terluka, ditangkap atau melarikan diri ke Jalur Gaza selatan.
NYT juga mengutip analis militer AS yang mengatakan hasil terbaik bagi Israel mungkin adalah melemahkan kemampuan militer Hamas untuk mencegah kelompok tersebut mengulangi serangannya terhadap Israel, namun tujuan terbatas ini pun dianggap sebagai upaya yang sulitnya luar biasa.
“Hamas berakar pada ideologi bahwa kendali Israel atas wilayah yang mereka anggap sebagai tanah Palestina harus ditentang dengan kekerasan, prinsip yang mungkin akan bertahan lama,” pungkas para pakar.
(sya)
tulis komentar anda