Presiden Palestina Bilang Pengeboman Israel Targetkan Umat Islam dan Kristen
Senin, 25 Desember 2023 - 12:56 WIB
RAMALLAH - Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mengataan pengboman Israel tidak pandang bulu dengan menargetkan umat Islam dan Kristen.
Komentar Abbas disampaikan pada hari Minggu sambil menarik persamaan antara serangan intensif Israel di Jalur Gaza dengan tragedi Nakba tahun 1948.
“Tempat kelahiran Kristus, Bethlehem (kota Palestina di Tepi Barat), mengalami kesedihan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Presiden Abbas, sambil menekankan bahwa agresi Israel saat ini mengingatkannya pada tragedi Nakba tahun 1948.
Nakba atau Bencana adalah peristiwa di mana hampir 800.000 warga Palestina diusir secara paksa dari rumah dan tanah mereka pada tahun 1948, setelah berdirinya Negara Israel.
Pada kesempatan libur Natal, Abbas mengatakan pasukan Israel secara brutal mengebom Rumah Sakit Baptis Evangelis, Pusat Kebudayaan Ortodoks, Aula Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Keluarga Kudus, serta masjid, sekolah, dan rumah sakit di Gaza.
“Serangan-serangan ini tidak membedakan antara seorang Muslim dan seorang Kristen,” ujarnya, seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Senin (25/12/2023).
“Agresi pendudukan [Israel] menargetkan kehadiran umat Kristen, seluruh rakyat kami, dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem dan Tepi Barat,” ujarnya.
Presiden Palestina menyerukan Natal menjadi waktu untuk menghentikan perang. "Serta agresi terhadap rakyat kami di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina lainnya," paparnya.
Komentar Abbas disampaikan pada hari Minggu sambil menarik persamaan antara serangan intensif Israel di Jalur Gaza dengan tragedi Nakba tahun 1948.
“Tempat kelahiran Kristus, Bethlehem (kota Palestina di Tepi Barat), mengalami kesedihan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Presiden Abbas, sambil menekankan bahwa agresi Israel saat ini mengingatkannya pada tragedi Nakba tahun 1948.
Nakba atau Bencana adalah peristiwa di mana hampir 800.000 warga Palestina diusir secara paksa dari rumah dan tanah mereka pada tahun 1948, setelah berdirinya Negara Israel.
Pada kesempatan libur Natal, Abbas mengatakan pasukan Israel secara brutal mengebom Rumah Sakit Baptis Evangelis, Pusat Kebudayaan Ortodoks, Aula Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Keluarga Kudus, serta masjid, sekolah, dan rumah sakit di Gaza.
“Serangan-serangan ini tidak membedakan antara seorang Muslim dan seorang Kristen,” ujarnya, seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Senin (25/12/2023).
“Agresi pendudukan [Israel] menargetkan kehadiran umat Kristen, seluruh rakyat kami, dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem dan Tepi Barat,” ujarnya.
Presiden Palestina menyerukan Natal menjadi waktu untuk menghentikan perang. "Serta agresi terhadap rakyat kami di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina lainnya," paparnya.
tulis komentar anda