Pastor Palestina: Jika Yesus Lahir Hari Ini, Dia Akan Lahir di Bawah Reruntuhan di Gaza
Senin, 25 Desember 2023 - 07:52 WIB
“Di sini, di Palestina, Alkitab dijadikan senjata untuk melawan kami, kitab suci kami sendiri," katanya.
Dia menambahkan, “Di sini kita menghadapi teologi kekaisaran, sebuah penyamaran atas superioritas, supremasi, keterpilihan, dan hak.”
“Teologi kekaisaran menjadi alat yang ampuh untuk menutupi penindasan dengan kedok sanksi ilahi,” kata pastor Palestina tersebut.
"Ini berbicara tentang tanah tanpa manusia. Ini membagi orang menjadi kami dan mereka. Ini tidak manusiawi dan menjelekkan. Konsep tanah tanpa manusia lagi padahal mereka tahu betul tanah ini punya manusia. Dan bukan sembarang orang, orang-orang yang sangat istimewa," paparnya.
Dia melanjutkan, “Teologi kekaisaran menyerukan pengosongan Gaza. Sama seperti seruan pembersihan etnis pada tahun 1948, sebuah keajaiban atau keajaiban ilahi sebagaimana mereka menyebutnya.”
“Ini menyerukan bagi kita orang Palestina untuk pergi ke Mesir, mungkin ke Yordania, mengapa tidak ke laut saja?” tanya dia.
Dia mengatakan kemunafikan dan rasisme di dunia Barat sangat mengerikan.
“Kepada teman-teman kami di Eropa, saya tidak ingin lagi mendengar Anda menguliahi kami tentang hak asasi manusia atau hukum internasional. Dan maksud saya itu. Saya kira kami tidak berkulit putih, itu tidak berlaku bagi kami menurut logika Anda sendiri," kata Pastor Isaac.
Teologi Kekaisaran
Dia menambahkan, “Di sini kita menghadapi teologi kekaisaran, sebuah penyamaran atas superioritas, supremasi, keterpilihan, dan hak.”
“Teologi kekaisaran menjadi alat yang ampuh untuk menutupi penindasan dengan kedok sanksi ilahi,” kata pastor Palestina tersebut.
"Ini berbicara tentang tanah tanpa manusia. Ini membagi orang menjadi kami dan mereka. Ini tidak manusiawi dan menjelekkan. Konsep tanah tanpa manusia lagi padahal mereka tahu betul tanah ini punya manusia. Dan bukan sembarang orang, orang-orang yang sangat istimewa," paparnya.
Dia melanjutkan, “Teologi kekaisaran menyerukan pengosongan Gaza. Sama seperti seruan pembersihan etnis pada tahun 1948, sebuah keajaiban atau keajaiban ilahi sebagaimana mereka menyebutnya.”
“Ini menyerukan bagi kita orang Palestina untuk pergi ke Mesir, mungkin ke Yordania, mengapa tidak ke laut saja?” tanya dia.
Kemunafikan Dunia Barat
Dia mengatakan kemunafikan dan rasisme di dunia Barat sangat mengerikan.
“Kepada teman-teman kami di Eropa, saya tidak ingin lagi mendengar Anda menguliahi kami tentang hak asasi manusia atau hukum internasional. Dan maksud saya itu. Saya kira kami tidak berkulit putih, itu tidak berlaku bagi kami menurut logika Anda sendiri," kata Pastor Isaac.
Lihat Juga :
tulis komentar anda