Kapten Amerika Ditangkap di Pangkalan Militer AS
Sabtu, 23 Desember 2023 - 13:15 WIB
WASHINGTON - Seorang pria Florida ditangkap karena mencoba memasuki pangkalan militer sambil bersenjata api dan mengidentifikasi dirinya sebagai “Captain America” (Kapten Amerika).
Kabar mengejutkan itu terungkap dalam tuntutan pidana yang diterbitkan pekan ini. Pria tersebut, yang mengaku memiliki “informasi rahasia,” berada dalam “keadaan paranoia dan psikosis yang ekstrim,” demikian klaim tuntutan tersebut.
Pria bernama Baruch Roche II itu berkendara ke gerbang depan Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa, Florida, pada awal November, memberi tahu petugas keamanan di sana bahwa dia adalah “Captain America” dan dia adalah anggota aktif Komando Selatan Amerika Serikat (SOCOM), sesuai dengan tuntutan itu.
Roche bersikeras bahwa dia mengadakan pertemuan dengan “jenderal SOCOM” untuk memberikan “informasi rahasia,” lanjut file tuntutan tersebut.
“Karena tidak diberi akses ke fasilitas tersebut, Roche menjadi argumentatif dan mengancam akan kembali setiap hari dan mencari petugas yang menolak dia masuk,” ungkap dokumen tersebut.
Personel Angkatan Udara memborgol Roche dan menemukan senapan jenis AR-15 dan sekitar 125 butir amunisi di bagasi mobilnya, serta kartu identitas militer yang menyebutkan dia sebagai pensiunan veteran Angkatan Udara.
“Karena kondisi paranoia dan psikosisnya yang ekstrem, Roche terpaksa dirawat di rumah sakit,” ungkap dokumen tuntutan tersebut.
Roche didakwa dengan satu tuduhan mencoba membawa senjata api ke fasilitas federal dan menghadapi hukuman satu tahun penjara jika terbukti bersalah. Negara juga menyita senjata api dan amunisinya.
Kehadiran Roche di Pangkalan Angkatan Udara MacDill terjadi kurang dari dua pekan setelah Pangkalan Gabungan McGuire-Dix-Lakehurst di New Jersey dikunci di tengah laporan adanya penembak aktif.
Beberapa pangkalan militer AS telah menjadi sasaran penembakan massal dalam beberapa tahun terakhir, dengan seorang mahasiswa penerbangan Arab Saudi membunuh tiga orang dan melukai delapan orang lainnya di fasilitas angkatan laut Florida pada tahun 2019.
Ada juga seorang veteran militer mengancam akan “menembak” satu pangkalan sebelum dia membunuh 18 orang di bar dan arena bowling di Maine pada Oktober.
Masalah kesehatan mental menjadi salah satu ancaman besar bagi Amerika Serikat. Yang lebih berbahaya jika para penyandang masalah kesehatan mental itu memiliki senjata api atau mantan militer.
Kabar mengejutkan itu terungkap dalam tuntutan pidana yang diterbitkan pekan ini. Pria tersebut, yang mengaku memiliki “informasi rahasia,” berada dalam “keadaan paranoia dan psikosis yang ekstrim,” demikian klaim tuntutan tersebut.
Pria bernama Baruch Roche II itu berkendara ke gerbang depan Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa, Florida, pada awal November, memberi tahu petugas keamanan di sana bahwa dia adalah “Captain America” dan dia adalah anggota aktif Komando Selatan Amerika Serikat (SOCOM), sesuai dengan tuntutan itu.
Roche bersikeras bahwa dia mengadakan pertemuan dengan “jenderal SOCOM” untuk memberikan “informasi rahasia,” lanjut file tuntutan tersebut.
“Karena tidak diberi akses ke fasilitas tersebut, Roche menjadi argumentatif dan mengancam akan kembali setiap hari dan mencari petugas yang menolak dia masuk,” ungkap dokumen tersebut.
Personel Angkatan Udara memborgol Roche dan menemukan senapan jenis AR-15 dan sekitar 125 butir amunisi di bagasi mobilnya, serta kartu identitas militer yang menyebutkan dia sebagai pensiunan veteran Angkatan Udara.
“Karena kondisi paranoia dan psikosisnya yang ekstrem, Roche terpaksa dirawat di rumah sakit,” ungkap dokumen tuntutan tersebut.
Roche didakwa dengan satu tuduhan mencoba membawa senjata api ke fasilitas federal dan menghadapi hukuman satu tahun penjara jika terbukti bersalah. Negara juga menyita senjata api dan amunisinya.
Kehadiran Roche di Pangkalan Angkatan Udara MacDill terjadi kurang dari dua pekan setelah Pangkalan Gabungan McGuire-Dix-Lakehurst di New Jersey dikunci di tengah laporan adanya penembak aktif.
Beberapa pangkalan militer AS telah menjadi sasaran penembakan massal dalam beberapa tahun terakhir, dengan seorang mahasiswa penerbangan Arab Saudi membunuh tiga orang dan melukai delapan orang lainnya di fasilitas angkatan laut Florida pada tahun 2019.
Ada juga seorang veteran militer mengancam akan “menembak” satu pangkalan sebelum dia membunuh 18 orang di bar dan arena bowling di Maine pada Oktober.
Masalah kesehatan mental menjadi salah satu ancaman besar bagi Amerika Serikat. Yang lebih berbahaya jika para penyandang masalah kesehatan mental itu memiliki senjata api atau mantan militer.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda