Israel Tawarkan Kesepakatan Baru pada Hamas, Apa Saja Isinya?

Rabu, 20 Desember 2023 - 19:50 WIB
Tentara Israel berada di perbatasan Gaza di selatan Israel pada 19 Desember 2023. Foto/AP
TEL AVIV - Israel siap menghentikan sementara operasi militernya di Jalur Gaza jika kelompok pejuang Hamas membebaskan lebih banyak sandera.

Axios dan beberapa media Israel melaporkan perkembangan itu pada Selasa (19/12/2023), mengutip para pejabat dan sumber yang mengetahui negosiasi yang sedang berlangsung.

Proposal tersebut disampaikan melalui mediator Qatar dan Israel dilaporkan mempertimbangkan gencatan senjata selama tujuh hari dengan imbalan pembebasan hingga 40 wanita, orang lanjut usia dan orang sakit, menurut Channel 12 Israel.

Hamas meminta penghentian total permusuhan, namun menurut badan penyiar tersebut, tuntutan tersebut tidak dapat diterima para pemimpin Israel yang telah bersumpah melanjutkan perang sampai kelompok pejuang Palestina dinetralkan.



Sekitar 128 warga negara Israel dan asing, termasuk sekitar delapan orang warga Amerika Serikat (AS), diyakini masih disandera di Gaza.

Israel dilaporkan siap menerapkan pendekatan “fleksibel” terhadap jumlah hari gencatan senjata dan jumlah tahanan Palestina yang dapat dibebaskan sebagai imbalan.



Dalam gencatan senjata selama sepekan bulan lalu, Hamas membebaskan 105 sandera dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Namun, negosiasi gagal dan perang berlanjut lagi pada 1 Desember. Israel pun kembali melancarkan pembunuhan brutal pada warga sipil Palestina di Jalur Gaza hingga saat ini.

Presiden Israel Isaac Herzog mengkonfirmasi pada Selasa bahwa, “Israel siap untuk jeda kemanusiaan lagi dan bantuan kemanusiaan tambahan untuk memungkinkan pembebasan sandera,” namun rincian pasti dari kesepakatan tersebut belum disepakati.

Presiden menegaskan “tanggung jawab sepenuhnya” berada di tangan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan mendadak Hamas tanggal 7 Oktober terhadap Israel.

Rezim kolonial Israel kemudian menyerang Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina.

Pada Senin, Direktur CIA Bill Burns dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Israel dan Qatar sebagai bagian dari upaya baru memulai kembali pembicaraan.

Nasib para sandera yang tersisa juga menjadi fokus yang lebih tajam setelah IDF mengakui pada Jumat bahwa tentaranya secara tidak sengaja membunuh tiga pria tak bersenjata yang kemudian dikonfirmasi sebagai warga Israel yang ditahan Hamas.

Kebodohan tentara Israel itu memicu kecaman keras di dalam negeri rezim kolonial itu. Para sandera yang dibunuh sendiri oleh tentara Israel itu dikabarkan telah mengibarkan bendera putih saat dihabisi tentara yang seharusnya melindungi mereka.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More