Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tegaskan Perlawanan Masih Kuat Hadapi Israel
loading...
A
A
A
DOHA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian bertemu kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Qatar.Haniyeh menegaskan perlawanan Palestina masih kuat menghadapi Israel.
“Perlawanan Palestina teguh di medan perang meskipun ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh tentara Israel dan kejahatan perang yang dilakukan di Gaza,” papar Haniyeh.
“Rezim Zionis dan sekutunya berpikir mereka dapat menghilangkan perlawanan dengan cara ini dan memaksa mereka mengibarkan bendera putih,” tegas Haniyeh di Doha.
Dia menambahkan, “Perlawanan, bagaimanapun, masih berdiri kokoh dan teguh di medan perang dan menimbulkan kerusakan besar pada rezim Zionis setelah 75 hari kejahatan Israel dan pembunuhan massal sebagai bagian dari kebijakan bumi hangus.”
Sementara itu, Angkatan udara Israel terus mengebom berbagai wilayah di Jalur Gaza, dengan fokus pada Rabu (20/12/2023) dini hari di Jabalia dan Khan Yunis di utara dan tengah Jalur Gaza.
“Pemboman besar-besaran Israel menargetkan Jabaliya, utara Jalur Gaza, mengakibatkan kematian dan cederanya puluhan warga, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan,” ungkap laporan kantor berita Palestina Wafa.
Adapun pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang sangat dinanti-nantikan untuk menyerukan 'penghentian permusuhan' di Gaza akan dilaksanakan pada Rabu pagi Waktu New York.
Pemungutan suara tersebut telah ditunda dua kali karena penolakan Amerika Serikat (AS) terhadap kata-kata yang tepat.
Ketika negosiasi sengit berlanjut di PBB, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dijadwalkan mengunjungi Mesir pada Rabu untuk berdiskusi mengenai gencatan senjata di Gaza dan potensi pertukaran tahanan dengan Israel, menurut sumber yang dekat dengan kelompok tersebut.
Sedangkan di Gaza, pemboman Israel terus menimbulkan korban di Jalur Gaza. “Selama sepuluh pekan terakhir, Rumah Sakit Al-Awda telah dikepung dan dirusak akibat serangan Israel,” ungkap pernyataan Medecins Sans Frontieres (MSF).
Korban tewas di Gaza juga diperkirakan melampaui 20.000 orang pada hari ini atau besok.
Lihat Juga: Keterlaluan, Militer Israel Pindahkan Paksa Pasien ke Rumah Sakit Indonesia yang Hancur di Gaza
“Perlawanan Palestina teguh di medan perang meskipun ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh tentara Israel dan kejahatan perang yang dilakukan di Gaza,” papar Haniyeh.
“Rezim Zionis dan sekutunya berpikir mereka dapat menghilangkan perlawanan dengan cara ini dan memaksa mereka mengibarkan bendera putih,” tegas Haniyeh di Doha.
Dia menambahkan, “Perlawanan, bagaimanapun, masih berdiri kokoh dan teguh di medan perang dan menimbulkan kerusakan besar pada rezim Zionis setelah 75 hari kejahatan Israel dan pembunuhan massal sebagai bagian dari kebijakan bumi hangus.”
Sementara itu, Angkatan udara Israel terus mengebom berbagai wilayah di Jalur Gaza, dengan fokus pada Rabu (20/12/2023) dini hari di Jabalia dan Khan Yunis di utara dan tengah Jalur Gaza.
“Pemboman besar-besaran Israel menargetkan Jabaliya, utara Jalur Gaza, mengakibatkan kematian dan cederanya puluhan warga, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan,” ungkap laporan kantor berita Palestina Wafa.
Adapun pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang sangat dinanti-nantikan untuk menyerukan 'penghentian permusuhan' di Gaza akan dilaksanakan pada Rabu pagi Waktu New York.
Pemungutan suara tersebut telah ditunda dua kali karena penolakan Amerika Serikat (AS) terhadap kata-kata yang tepat.
Ketika negosiasi sengit berlanjut di PBB, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dijadwalkan mengunjungi Mesir pada Rabu untuk berdiskusi mengenai gencatan senjata di Gaza dan potensi pertukaran tahanan dengan Israel, menurut sumber yang dekat dengan kelompok tersebut.
Sedangkan di Gaza, pemboman Israel terus menimbulkan korban di Jalur Gaza. “Selama sepuluh pekan terakhir, Rumah Sakit Al-Awda telah dikepung dan dirusak akibat serangan Israel,” ungkap pernyataan Medecins Sans Frontieres (MSF).
Korban tewas di Gaza juga diperkirakan melampaui 20.000 orang pada hari ini atau besok.
Lihat Juga: Keterlaluan, Militer Israel Pindahkan Paksa Pasien ke Rumah Sakit Indonesia yang Hancur di Gaza
(sya)