5 Alasan Vietnam Diperebutkan AS dan China

Senin, 18 Desember 2023 - 12:12 WIB
Vietnam diperebutkan AS dan China. Foto/Reuters
HANOI - Pemimpin China Xi Jinping baru saja melakukan kunjungan resmi ke Vietnam , di mana ia bertemu dengan para pemimpin Partai Komunis yang berkuasa di Hanoi. Xi memuji hubungan antara kedua negara dan berjanji untuk membawa hubungan ini ke tingkat berikutnya, sementara sejumlah perjanjian bisnis juga telah ditandatangani.

Langkah seperti itu tampak jelas mengingat kedua negara tidak hanya bertetangga, namun juga memiliki ideologi politik yang sama. Namun, hubungan mereka lebih rumit dari itu.

Tiga bulan sebelumnya, Vietnam dikunjungi oleh Presiden AS Joe Biden, yang berhasil meningkatkan hubungan Amerika dengan negara Asia Tenggara tersebut menjadi kemitraan strategis. Lalu, beberapa minggu lalu, Jepang melakukan hal serupa.

Jika dilihat dari sudut ini, tawaran Xi kepada Hanoi tidak terlihat begitu kuat, namun mewakili salah satu dari serangkaian suara dari negara-negara besar yang berupaya memenangkan hati dan pikiran Vietnam, sebuah negara dengan signifikansi geopolitik yang akan berkontribusi pada hasil dari Vietnam. perebutan kekuasaan di Asia-Pasifik.

5 Alasan Vietnam Diperebutkan AS dan China

1. Ideologi Sama, tapi Memiliki Kepentingan Berbeda





Foto/Reuters

Meskipun Vietnam adalah negara komunis, bukan berarti hubungannya dengan Beijing bersahabat. Meskipun tentu saja mereka tidak bermusuhan atau bermusuhan secara terbuka, opini akar rumput di negara ini mewaspadai China, karena sebagian besar sejarah Vietnam melibatkan perebutan kekuasaan untuk mempertahankan kemerdekaannya dari dinasti kekaisaran China.

"Vietnam, seperti banyak negara Asia, memperoleh banyak modal budaya, filosofi, dan teknologi dari China, namun identitas nasionalnya selalu didasarkan pada menjadi bangsa yang berbeda dari China dan tidak didominasi oleh China secara politik. Ideologi tidak relevan di Vietnam," kata Timur Fomenko, analis politik dilansir RT.

2. Tidak Mau Dihegomini oleh China

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More