Turki: Hanya AS yang Berdiri antara Pembantaian dan Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Kamis, 14 Desember 2023 - 20:01 WIB
ANKARA - Hanya Amerika Serikat (AS) yang berdiri antara pembantaian dan gencatan senjata di Jalur Gaza. Washington tidak boleh ikut campur dalam pelaksanaan keputusan PBB.
Penegasan itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan pada Kamis (14/12/2023) di saat PBB secara memalukan tak berdaya menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Pekan lalu, Amerika Serikat memveto resolusi yang dirancang Uni Emirat Arab (UEA) yang menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, serta memastikan akses kemanusiaan.”
“Kami berharap Amerika Serikat tidak lagi menghalangi implementasi keputusan-keputusan PBB. Saat ini, hanya Amerika Serikat yang berada di antara pembantaian di Jalur Gaza dan gencatan senjata,” tegas Fidan pada konferensi pers di Baku.
“Ankara menyerukan gencatan senjata segera dan diakhirinya serangan terhadap warga Palestina dan dimulainya proses perdamaian,” ungkap Fidan.
Serangan brutal Israel telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina, termasuk yang hilang tertimbun puing.
Penegasan itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan pada Kamis (14/12/2023) di saat PBB secara memalukan tak berdaya menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Pekan lalu, Amerika Serikat memveto resolusi yang dirancang Uni Emirat Arab (UEA) yang menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, serta memastikan akses kemanusiaan.”
“Kami berharap Amerika Serikat tidak lagi menghalangi implementasi keputusan-keputusan PBB. Saat ini, hanya Amerika Serikat yang berada di antara pembantaian di Jalur Gaza dan gencatan senjata,” tegas Fidan pada konferensi pers di Baku.
“Ankara menyerukan gencatan senjata segera dan diakhirinya serangan terhadap warga Palestina dan dimulainya proses perdamaian,” ungkap Fidan.
Serangan brutal Israel telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina, termasuk yang hilang tertimbun puing.
(sya)
tulis komentar anda