China Bongkar Habis Kemunafikan dan Standar Ganda AS Soal Gaza
Minggu, 10 Desember 2023 - 00:45 WIB
BEIJING - China pada Sabtu (9/12/2023) mengatakan langkah Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza sangat “mengecewakan dan disesalkan.”
“Sangat mengecewakan dan disesalkan bahwa rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza diveto,” tegas Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB, di X.
Utusan tersebut mengatakan rancangan resolusi tersebut memiliki hampir 100 sponsor bersama dan China adalah salah satunya.
“Meskipun resolusi tersebut diveto, pandangan masyarakat internasional sangat jelas: gencatan senjata kemanusiaan adalah prioritas utama,” tegas dia, seraya menambahkan, “Kami tidak akan berhenti tetapi terus melakukan upaya kami untuk menyelamatkan nyawa, untuk menegakkan keadilan dan untuk mengejar perdamaian."
Dalam pernyataan terpisah, Zhang mengatakan memaafkan berlanjutnya pertempuran sambil mengaku peduli terhadap kehidupan dan keselamatan orang-orang di Gaza dan kebutuhan kemanusiaan di sana adalah hal yang “kontradiksi”.
“Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil menganjurkan pencegahan meluasnya konflik adalah tindakan yang menipu diri sendiri. Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil tetap menyebutkan perlindungan perempuan dan anak perempuan serta hak asasi manusia adalah tindakan yang sangat munafik. Semua ini sekali lagi menunjukkan bagaimana standar ganda yang ada," tegas dia.
Dia mendesak Israel memperhatikan seruan komunitas internasional dan menghentikan “hukuman kolektif” terhadap orang-orang di Gaza.
“Kami mendukung mediasi diplomatik lebih lanjut untuk mendorong pembebasan dini semua orang yang ditawan. Kami menyerukan kepada semua pihak terkait untuk mengerahkan segala upaya menuju tujuan bersama untuk mengakhiri pertempuran di Gaza, untuk tetap menghidupkan harapan kelangsungan hidup rakyat Palestina, dan menjaga harapan perdamaian di kawasan Timur Tengah tetap hidup,” tegas duta besar China untuk PBB itu.
AS pada Jumat memveto resolusi tersebut, yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) dan didukung lebih dari 90 negara anggota PBB. Ada 13 suara mendukung, sedangkan Inggris abstain.
Israel melanjutkan serangan brutal membabi-buta di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Sebanyak 17.487 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.480 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Sebelum serangan Hamas, Israel telah menangkap dan membunuh ribuan warga Palestina, serta menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Sangat mengecewakan dan disesalkan bahwa rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza diveto,” tegas Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB, di X.
Utusan tersebut mengatakan rancangan resolusi tersebut memiliki hampir 100 sponsor bersama dan China adalah salah satunya.
“Meskipun resolusi tersebut diveto, pandangan masyarakat internasional sangat jelas: gencatan senjata kemanusiaan adalah prioritas utama,” tegas dia, seraya menambahkan, “Kami tidak akan berhenti tetapi terus melakukan upaya kami untuk menyelamatkan nyawa, untuk menegakkan keadilan dan untuk mengejar perdamaian."
Dalam pernyataan terpisah, Zhang mengatakan memaafkan berlanjutnya pertempuran sambil mengaku peduli terhadap kehidupan dan keselamatan orang-orang di Gaza dan kebutuhan kemanusiaan di sana adalah hal yang “kontradiksi”.
“Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil menganjurkan pencegahan meluasnya konflik adalah tindakan yang menipu diri sendiri. Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil tetap menyebutkan perlindungan perempuan dan anak perempuan serta hak asasi manusia adalah tindakan yang sangat munafik. Semua ini sekali lagi menunjukkan bagaimana standar ganda yang ada," tegas dia.
Dia mendesak Israel memperhatikan seruan komunitas internasional dan menghentikan “hukuman kolektif” terhadap orang-orang di Gaza.
“Kami mendukung mediasi diplomatik lebih lanjut untuk mendorong pembebasan dini semua orang yang ditawan. Kami menyerukan kepada semua pihak terkait untuk mengerahkan segala upaya menuju tujuan bersama untuk mengakhiri pertempuran di Gaza, untuk tetap menghidupkan harapan kelangsungan hidup rakyat Palestina, dan menjaga harapan perdamaian di kawasan Timur Tengah tetap hidup,” tegas duta besar China untuk PBB itu.
AS pada Jumat memveto resolusi tersebut, yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) dan didukung lebih dari 90 negara anggota PBB. Ada 13 suara mendukung, sedangkan Inggris abstain.
Israel melanjutkan serangan brutal membabi-buta di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Sebanyak 17.487 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.480 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Sebelum serangan Hamas, Israel telah menangkap dan membunuh ribuan warga Palestina, serta menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa.
(sya)
tulis komentar anda