Tonton Rekaman Warga Sipil Palestina Ditelanjangi dan Ditahan Tentara Israel
Sabtu, 09 Desember 2023 - 05:30 WIB
GAZA - Pasukan Israel menanggalkan pakaian puluhan warga sipil Palestina sebelum menahan mereka dan membawa mereka ke lokasi yang dirahasiakan.
Rekaman itu diterbitkan pada Kamis (7/12/2023) dan viral di media sosial.
Seorang saksi mata mengatakan tujuh orang ditembak mati oleh tentara karena tidak segera mematuhi perintah tentara, menurut Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania.
Orang-orang tersebut dilaporkan ditangkap dari rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jalur Gaza utara.
Diaa al-Kahlout, seorang jurnalis yang bekerja untuk Al Araby Al Jadeed, termasuk di antara mereka yang ditangkap tentara rezim kolonial Israel.
Pemantau Euro-Mediterania mengatakan para dokter, akademisi, jurnalis dan warga lanjut usia termasuk di antara mereka yang ditahan.
Pasukan Israel pada Kamis menyerbu sekolah Khalifa Bin Zayed al-Nahyan dan Aleppo di Beit Lahia setelah mengepung mereka selama berhari-hari.
Rekaman yang diambil warga dan wartawan menunjukkan penembak jitu Israel mengambil posisi di atap rumah dekat sekolah Khalifa.
Video lain menunjukkan mayat laki-laki dilaporkan berserakan di halaman sekolah Aleppo.
Middle East Eye tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut secara independen.
Setelah memaksa semua orang keluar dari sekolah, tentara Israel menangkap para pria tersebut dan membiarkan para wanita dan anak-anak melarikan diri dengan berjalan kaki.
Para tentara kemudian ke rumah-rumah di beberapa lingkungan di Beit Lahia, mengusir penduduk sebelum menangkap orang-orang tersebut dan membakar beberapa rumah, menurut pemantau Euro-Mediterania.
Kelompok yang bermarkas di Jenewa tersebut mengatakan orang-orang tersebut ditangkap secara sewenang-wenang dan dipukuli oleh tentara.
Rekaman yang dipublikasikan di halaman dan media Telegram Israel menunjukkan puluhan pria ditangkap, dengan pakaian dilucuti, mata ditutup, dan tangan diikat.
Beberapa video menunjukkan mereka berada di kawasan perumahan sebelum dimuat ke truk. Foto lain menunjukkan mereka berbaris di area terbuka berpasir.
Tidak jelas ke mana mereka dibawa oleh tentara rezim kolonial rasis Israel itu.
Militer Israel tidak segera mengomentari penangkapan massal tersebut.
Beberapa media Israel mengatakan orang-orang tersebut “kemungkinan” adalah anggota Hamas, namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Anggota biro politik Hamas, Osama Hamdan, membantah telah terjadi penangkapan massal terhadap anggota kelompok tersebut dan menyamakan penangkapan tersebut dengan “kamp konsentrasi Nazi” oleh Israel.
Dia mengatakan kepada Al Araby TV bahwa, “Rekaman tersebut menunjukkan penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer.”
Rekaman itu diterbitkan pada Kamis (7/12/2023) dan viral di media sosial.
Seorang saksi mata mengatakan tujuh orang ditembak mati oleh tentara karena tidak segera mematuhi perintah tentara, menurut Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania.
Orang-orang tersebut dilaporkan ditangkap dari rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jalur Gaza utara.
Diaa al-Kahlout, seorang jurnalis yang bekerja untuk Al Araby Al Jadeed, termasuk di antara mereka yang ditangkap tentara rezim kolonial Israel.
Pemantau Euro-Mediterania mengatakan para dokter, akademisi, jurnalis dan warga lanjut usia termasuk di antara mereka yang ditahan.
Pasukan Israel pada Kamis menyerbu sekolah Khalifa Bin Zayed al-Nahyan dan Aleppo di Beit Lahia setelah mengepung mereka selama berhari-hari.
Rekaman yang diambil warga dan wartawan menunjukkan penembak jitu Israel mengambil posisi di atap rumah dekat sekolah Khalifa.
Video lain menunjukkan mayat laki-laki dilaporkan berserakan di halaman sekolah Aleppo.
Middle East Eye tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut secara independen.
Setelah memaksa semua orang keluar dari sekolah, tentara Israel menangkap para pria tersebut dan membiarkan para wanita dan anak-anak melarikan diri dengan berjalan kaki.
Para tentara kemudian ke rumah-rumah di beberapa lingkungan di Beit Lahia, mengusir penduduk sebelum menangkap orang-orang tersebut dan membakar beberapa rumah, menurut pemantau Euro-Mediterania.
Kelompok yang bermarkas di Jenewa tersebut mengatakan orang-orang tersebut ditangkap secara sewenang-wenang dan dipukuli oleh tentara.
Rekaman yang dipublikasikan di halaman dan media Telegram Israel menunjukkan puluhan pria ditangkap, dengan pakaian dilucuti, mata ditutup, dan tangan diikat.
Beberapa video menunjukkan mereka berada di kawasan perumahan sebelum dimuat ke truk. Foto lain menunjukkan mereka berbaris di area terbuka berpasir.
Tidak jelas ke mana mereka dibawa oleh tentara rezim kolonial rasis Israel itu.
Militer Israel tidak segera mengomentari penangkapan massal tersebut.
Beberapa media Israel mengatakan orang-orang tersebut “kemungkinan” adalah anggota Hamas, namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Anggota biro politik Hamas, Osama Hamdan, membantah telah terjadi penangkapan massal terhadap anggota kelompok tersebut dan menyamakan penangkapan tersebut dengan “kamp konsentrasi Nazi” oleh Israel.
Dia mengatakan kepada Al Araby TV bahwa, “Rekaman tersebut menunjukkan penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer.”
(sya)
tulis komentar anda