Terungkap, Pasukan Khusus Inggris Diam-diam Beroperasi di Ukraina
Jum'at, 08 Desember 2023 - 02:47 WIB
Menurut Parafianowicz, Special Air Service (SAS) Inggris juga telah melatih petugas keamanan Presiden Volodymyr Zelensky.
Sumber lain, yang diidentifikasi hanya sebagai perwira tinggi Polandia, mengatakan bahwa pasukan komando ini tidak kembali ke Polandia, tetapi “pergi ke arah yang berlawanan”–ke Kharkiv dan sebagian Donbas yang dikuasai Ukraina.
“Mereka bekerja sama dengan Inggris,” kata pewira itu. “Kemudian, kami menyusun formula untuk kehadiran kami di Ukraina, kami hanya diberikan cuti yang dibayar. Politisi pura-pura tidak melihat ini.”
Menurut laporan Declassified UK, beberapa dari pasukan komando Polandia ini mungkin telah melatih anggota Azov—gerakan yang dulunya merupakan neo-Nazi—khususnya unit “Kraken” yang berbasis di Kharkiv–dalam menggunakan peluncur roket NLAW yang dipasok Inggris.
Posting-an media sosial mengidentifikasi mereka hanya sebagai “instruktur dari negara-negara NATO”.
Buku Parafianowicz tampaknya mengonfirmasi laporan media sebelumnya tentang pasukan komando NATO yang bertempur bersama pasukan Ukraina. Pada bulan April 2022, harian Prancis; Le Figaro mengeklaim bahwa operator SAS dan Delta Force telah mengobarkan “perang rahasia” atas nama Ukraina sejak awal operasi militer Rusia.
Tak lama setelah pengungkapan tersebut, The Times melaporkan sejumlah operator SAS telah kembali ke Ukraina untuk mengajari tentara Kyiv cara mengoperasikan roket anti-tank buatan Inggris.
Desember tahun lalu, sebuah publikasi militer Inggris mengakui bahwa hingga 300 Marinir Kerajaan Inggris telah dikerahkan ke Ukraina untuk “operasi terpisah”.
Dokumen rahasia Pentagon yang bocor pada bulan April tahun ini juga menunjukkan setidaknya 50 operator pasukan khusus Inggris masih aktif di Ukraina hingga bulan Maret.
Sumber lain, yang diidentifikasi hanya sebagai perwira tinggi Polandia, mengatakan bahwa pasukan komando ini tidak kembali ke Polandia, tetapi “pergi ke arah yang berlawanan”–ke Kharkiv dan sebagian Donbas yang dikuasai Ukraina.
“Mereka bekerja sama dengan Inggris,” kata pewira itu. “Kemudian, kami menyusun formula untuk kehadiran kami di Ukraina, kami hanya diberikan cuti yang dibayar. Politisi pura-pura tidak melihat ini.”
Menurut laporan Declassified UK, beberapa dari pasukan komando Polandia ini mungkin telah melatih anggota Azov—gerakan yang dulunya merupakan neo-Nazi—khususnya unit “Kraken” yang berbasis di Kharkiv–dalam menggunakan peluncur roket NLAW yang dipasok Inggris.
Posting-an media sosial mengidentifikasi mereka hanya sebagai “instruktur dari negara-negara NATO”.
Buku Parafianowicz tampaknya mengonfirmasi laporan media sebelumnya tentang pasukan komando NATO yang bertempur bersama pasukan Ukraina. Pada bulan April 2022, harian Prancis; Le Figaro mengeklaim bahwa operator SAS dan Delta Force telah mengobarkan “perang rahasia” atas nama Ukraina sejak awal operasi militer Rusia.
Tak lama setelah pengungkapan tersebut, The Times melaporkan sejumlah operator SAS telah kembali ke Ukraina untuk mengajari tentara Kyiv cara mengoperasikan roket anti-tank buatan Inggris.
Desember tahun lalu, sebuah publikasi militer Inggris mengakui bahwa hingga 300 Marinir Kerajaan Inggris telah dikerahkan ke Ukraina untuk “operasi terpisah”.
Dokumen rahasia Pentagon yang bocor pada bulan April tahun ini juga menunjukkan setidaknya 50 operator pasukan khusus Inggris masih aktif di Ukraina hingga bulan Maret.
(mas)
tulis komentar anda