Pertama dan Tercanggih di Dunia, China Operasikan PLTN Generasi Keempat
Kamis, 07 Desember 2023 - 11:45 WIB
BEIJING - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) generasi keempat pertama di dunia telah resmi memulai operasi komersial di provinsi Shandong, China.
Kabar itu diumumkan Administrasi Energi Nasional (NEA) China pada Rabu (6/12/2023).
“Reaktor berpendingin gas suhu tinggi (HTGR) di PLTN Teluk Shidao, umumnya dikenal sebagai Shidaowan, berhasil menyelesaikan pengujian non-stop selama 168 jam dan secara resmi telah dioperasikan,” papar pernyataan itu, dilansir RT.
Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), reaktor inovatif menghasilkan energi hingga 70 kali lebih banyak, meningkatkan keberlanjutan tenaga nuklir, dan membantu mengurangi volume, toksisitas, dan umur limbah radioaktif.
“China telah mencapai tingkat terdepan di dunia dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi tenaga nuklir generasi keempat,” ungkap NEA.
NEA menambahkan, pengoperasian PLTN akan membantu mendorong pengembangan tenaga nuklir yang aman dan meningkatkan kemampuan ilmiah dan inovasi teknologi.
Kepala perancang program pembangkit listrik tenaga nuklir HTGR, Zhang Zuoyi, mengatakan kepada Xinhua bahwa “keselamatan” adalah fitur utamanya.
“Reaktor dapat mempertahankan kondisi aman dan menghindari kebocoran atau kebocoran bahan radioaktif,” ujar Zuoyi.
Dia menambahkan, bahkan jika terjadi kehilangan kapasitas pendinginan total, reaktor akan mampu mempertahankan kemampuan tersebut tanpa intervensi apa pun.
Pada Maret 2002, China Huaneng memulai pekerjaan awal pada proyek percontohan PLTN dengan China Nuclear Engineering dan Universitas Tsinghua.
Rencana implementasi disetujui pada Maret 2011 namun ditunda setelah kecelakaan radiasi di PLTN Fukushima di Jepang terjadi pada bulan yang sama akibat gempa bumi dan tsunami berikutnya.
Pada Desember 2012, proyek Shidaowan secara resmi diluncurkan dan pembangkit listrik pertama dihasilkan sembilan tahun kemudian.
Menurut IAEA, China menempati peringkat ketiga dalam pembangkit listrik tenaga nuklir setelah Perancis dan Amerika Serikat, dan diperkirakan akan memimpin dunia dalam hal kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir terpasang pada tahun 2030.
Kabar itu diumumkan Administrasi Energi Nasional (NEA) China pada Rabu (6/12/2023).
“Reaktor berpendingin gas suhu tinggi (HTGR) di PLTN Teluk Shidao, umumnya dikenal sebagai Shidaowan, berhasil menyelesaikan pengujian non-stop selama 168 jam dan secara resmi telah dioperasikan,” papar pernyataan itu, dilansir RT.
Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), reaktor inovatif menghasilkan energi hingga 70 kali lebih banyak, meningkatkan keberlanjutan tenaga nuklir, dan membantu mengurangi volume, toksisitas, dan umur limbah radioaktif.
“China telah mencapai tingkat terdepan di dunia dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi tenaga nuklir generasi keempat,” ungkap NEA.
NEA menambahkan, pengoperasian PLTN akan membantu mendorong pengembangan tenaga nuklir yang aman dan meningkatkan kemampuan ilmiah dan inovasi teknologi.
Baca Juga
Kepala perancang program pembangkit listrik tenaga nuklir HTGR, Zhang Zuoyi, mengatakan kepada Xinhua bahwa “keselamatan” adalah fitur utamanya.
“Reaktor dapat mempertahankan kondisi aman dan menghindari kebocoran atau kebocoran bahan radioaktif,” ujar Zuoyi.
Dia menambahkan, bahkan jika terjadi kehilangan kapasitas pendinginan total, reaktor akan mampu mempertahankan kemampuan tersebut tanpa intervensi apa pun.
Pada Maret 2002, China Huaneng memulai pekerjaan awal pada proyek percontohan PLTN dengan China Nuclear Engineering dan Universitas Tsinghua.
Rencana implementasi disetujui pada Maret 2011 namun ditunda setelah kecelakaan radiasi di PLTN Fukushima di Jepang terjadi pada bulan yang sama akibat gempa bumi dan tsunami berikutnya.
Pada Desember 2012, proyek Shidaowan secara resmi diluncurkan dan pembangkit listrik pertama dihasilkan sembilan tahun kemudian.
Menurut IAEA, China menempati peringkat ketiga dalam pembangkit listrik tenaga nuklir setelah Perancis dan Amerika Serikat, dan diperkirakan akan memimpin dunia dalam hal kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir terpasang pada tahun 2030.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda