Apakah Rusia Mempersenjatai Hamas? Ini Penjelasannya
Kamis, 07 Desember 2023 - 01:03 WIB
Sebagai imbalannya, katanya, Iran memberi Rusia drone kamikaze yang lebih murah sehingga kawanan mereka diluncurkan untuk mendatangkan malapetaka dan membanjiri sistem pertahanan udara yang dipasok Barat seperti MIM-104 Patriot buatan AS atau NASAMS buatan Norwegia.
Tuduhan Mironova belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih tak ada bukti rincian jenis senjata Rusia untuk Hamas seperti yang dituduhkan.
Tuduhan tidak terdokumentasi mengenai pengiriman senjata bersifat dua arah.
Bulan lalu, mantan presiden yang juga mantan perdana menteri Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa senjata NATO yang dikirim ke Ukraina “berakhir” di tangan pejuang Hamas.
“Jadi, teman-teman NATO, permainan sudah berakhir? Senjata yang dipasok ke rezim Nazi di Ukraina secara aktif digunakan di Israel,” tulis Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, di Telegram pada 9 Oktober.
"Itu hanya akan memburuk. Harapkan rudal, tank, dan segera pesawat dari Kyiv ada di pasar gelap,” tulisnya.
Menurut Igar Tyshkevich, pakar kebijakan luar negeri di Institut Masa Depan Ukraina yang berbasis di Kyiv, Rusia mungkin telah mengirimkan senjata-senjata Barat yang disita di Ukraina, namun kemungkinan sumber senjata-senjata ini mungkin berasal dari Afghanistan, di mana sejumlah besar peralatan Barat tertinggal “setelah penarikan orang Amerika secara tergesa-gesa” pada tahun 2021.
Sumber lain yang mungkin adalah Irak, tempat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran berpihak pada pasukan Irak pro-AS untuk melawan ISIS pada tahun 2014, katanya kepada Al Jazeera.
Suriah bisa saja menjadi salah satu sumber persenjataan–mengingat kehadiran pasukan AS di masa lalu dan kedekatan politik Presiden Bashar al-Assad dengan Iran, imbuh dia.
Hamas, pada bagiannya, belum mengomentari klaim lanjutan mengenai sumber pasokan senjatanya.
Tuduhan Mironova belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih tak ada bukti rincian jenis senjata Rusia untuk Hamas seperti yang dituduhkan.
Tuduhan tidak terdokumentasi mengenai pengiriman senjata bersifat dua arah.
Bulan lalu, mantan presiden yang juga mantan perdana menteri Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa senjata NATO yang dikirim ke Ukraina “berakhir” di tangan pejuang Hamas.
“Jadi, teman-teman NATO, permainan sudah berakhir? Senjata yang dipasok ke rezim Nazi di Ukraina secara aktif digunakan di Israel,” tulis Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, di Telegram pada 9 Oktober.
"Itu hanya akan memburuk. Harapkan rudal, tank, dan segera pesawat dari Kyiv ada di pasar gelap,” tulisnya.
Menurut Igar Tyshkevich, pakar kebijakan luar negeri di Institut Masa Depan Ukraina yang berbasis di Kyiv, Rusia mungkin telah mengirimkan senjata-senjata Barat yang disita di Ukraina, namun kemungkinan sumber senjata-senjata ini mungkin berasal dari Afghanistan, di mana sejumlah besar peralatan Barat tertinggal “setelah penarikan orang Amerika secara tergesa-gesa” pada tahun 2021.
Sumber lain yang mungkin adalah Irak, tempat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran berpihak pada pasukan Irak pro-AS untuk melawan ISIS pada tahun 2014, katanya kepada Al Jazeera.
Suriah bisa saja menjadi salah satu sumber persenjataan–mengingat kehadiran pasukan AS di masa lalu dan kedekatan politik Presiden Bashar al-Assad dengan Iran, imbuh dia.
Hamas, pada bagiannya, belum mengomentari klaim lanjutan mengenai sumber pasokan senjatanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda