Uni Eropa Prediksi Serangan Teror Natal Meningkat saat Barat Bisu Soal Genosida di Gaza

Rabu, 06 Desember 2023 - 07:21 WIB
Polisi Prancis berpatroli di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel setelah seorang pria menewaskan seorang turis Jerman dengan pisau dan melukai dua orang lainnya di Paris, 3 Desember 2023. Foto/AP
BRUSSEL - Uni Eropa (UE) menghadapi “risiko besar” serangan teroris selama periode liburan Natal di tengah masyarakat yang semakin terpolarisasi akibat perang Israel-Hamas.

Peringatan itu diungkap Komisaris Dalam Negeri Uni Eropa Ylva Johansson, beberapa hari setelah seorang turis Jerman-Filipina ditikam secara fatal di Paris.

Tersangka, seorang warga Prancis berusia 26 tahun yang dilaporkan berasal dari keluarga non-religius di Iran, dikatakan merujuk pada kelompok Negara Islam (ISIS) selama serangan tersebut.

Dua orang lainnya juga mengalami luka setelah dipukul dengan palu.

“Dengan adanya perang antara Israel dan Hamas, dan polarisasi yang ditimbulkannya di masyarakat kita, dengan musim liburan yang akan datang, terdapat risiko besar serangan teroris di Uni Eropa,” ujar Johansson kepada wartawan pada Selasa (5/12/2023) menjelang pertemuan dengan para menteri dalam negeri Uni Eropa di Brussel.



“Kami baru-baru ini melihatnya di Paris; sayangnya, kita juga sudah melihatnya sebelumnya,” papar dia.

Johansson juga mengatakan UE telah mengalokasikan tambahan 30 juta euro (USD32,3 juta) untuk belanja keamanan. Dia tidak menjelaskan apakah komentarnya didasarkan pada peringatan intelijen tertentu.



Dampak dari serangan lintas batas Hamas pada tanggal 7 Oktober serta pemboman Israel telah bergema di seluruh Eropa selama dua bulan terakhir.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More