Kaum Perempuan Rusia Tuntut Anak dan Suami Mereka Dipulangkan dari Perang Ukraina

Selasa, 05 Desember 2023 - 17:26 WIB
Andreeva mengatakan petisi untuk memulangkan laki-laki mereka hampir tidak mendapat tanggapan, dan Kementerian Pertahanan Rusia hampir tidak terlibat dengan perempuan tersebut.

Andreeva mengungkapkan bahwa kurangnya respons dari Kementerian Pertahanan telah membuat beberapa perempuan Rusia untuk berhenti bersikap seperti “gadis baik” atas tuntutan mereka dan mengubah persepsi mereka terhadap konflik.

“Posisi kami pada awalnya adalah: Ya, kami memahami mengapa hal ini diperlukan, kami mendukungnya, kami menempati posisi yang agak loyal,” katanya.

“Tetapi sekarang posisinya – termasuk saya – berubah karena kami melihat bagaimana kami diperlakukan, dan bagaimana suami kami diperlakukan,” imbuhnya.

Protes yang direncanakan oleh para perempuan tidak mendapatkan persetujuan pihak berwenang untuk dilanjutkan. Andreeva mengungkapkan mereka justru dituduh mendapat dukungan dari para pembangkang dan partai oposisi yang berbasis di Barat.



"Sebuah penghinaan tanpa dasar," tegas Andreeva.

Saluran Telegram "Way Home" mereka memiliki 23.000 anggota.

Bulan lalu, dua perempuan menghujani anggota parlemen Vitaly Milonov dengan pertanyaan blak-blakan tentang kepulangan laki-laki mereka, dan menusuk upayanya untuk mengesampingkan pertanyaan mereka dengan kalimat tentang patriotismenya sendiri.

“Kami semua orang Rusia di sini,” sela seseorang dalam klip video yang diposting online. “Kapan mereka yang dimobilisasi akan diubah?” imbuhnya.

"Tentu saja akan ada (pergantian). Kami akan menang dan semuanya..." kata Milonov.

“Oh, kami sudah mendengar semua itu sebelumnya,” sela wanita itu.

Bagi Andreeva, serta para istri, ibu, dan saudara perempuan lainnya, ketimpangan beban perang merupakan keluhan yang penting. Meskipun restoran-restoran mewah di Moskow akan menyajikan anggur berkualitas dan truffle selama periode perayaan Tahun Baru, beberapa pria malah kedinginan di parit di depan.

“Kami memiliki 1 persen populasi yang menanggung seluruh beban SVO di garis depan, sementara 99% lainnya sedang mempersiapkan Tahun Baru dan bersenang-senang,” kata Andreeva.

“Bersenang-senang bukanlah hal yang buruk bagi anak laki-laki atau keluarga kita,” tukasnya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More