Pertempuran Sengit Pecah di Gaza, Israel: Kami Akan Lenyapkan Hamas

Jum'at, 01 Desember 2023 - 15:22 WIB
Pertempuran sengit pecah di Jalur Gaza setelah Israel kembali menyerang wilayah itu setelah mengeklaim diserang roket. Foto/SCMP
JALUR GAZA - Israel kembali melanjutkan operasi militernya terhadap Hamas di Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023). Negara Zionis itu menuduh Hamas telah menembakkan roket ke Israel dan mengingkari kesepakatan untuk membebaskan semua perempuan yang disandera, dan melanggar perjanjian gencatan senjata sementara yang disepakati keduanya.

Sebelumnya jeda selama tujuh hari, yang dimulai 24 November dan diperpanjang dua kali, memungkinkan terjadinya pertukaran puluhan sandera yang ditahan di Gaza dengan ratusan tahanan Palestina dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke jalur pantai yang hancur.

Satu jam sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 7 pagi waktu setempat, Israel mengatakan pihaknya mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.



Belum ada pernyataan langsung dari Hamas atau pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran roket tersebut.



Media Palestina dan Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan serangan udara dan artileri Israel di wilayah kantong tersebut setelah gencatan senjata berakhir, termasuk di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, seorang saksi Reuters mengatakan dia mendengar suara tembakan keras dan melihat asap membubung di timur kota. Orang-orang meninggalkan daerah tersebut ke kamp-kamp di sebelah barat Khan Younis untuk mencari perlindungan, tambahnya.

Al-Jazeera melaporkan sejumlah orang tewas dan terluka akibat serangan dan penembakan Israel.

Gambar di media sosial menunjukkan kepulan asap hitam membubung di atas kamp Jabalia yang padat di Gaza.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa jet-jetnya menyerang sasaran Hamas di Gaza.



“Dengan dimulainya kembali pertempuran, kami menekankan: Pemerintah Israel berkomitmen untuk mencapai tujuan perang – membebaskan sandera kami, melenyapkan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi ancaman bagi penduduk Israel,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dikutip dari Reuters.

Hamas pun tak tinggal diam.

“Apa yang tidak dicapai Israel selama lima puluh hari sebelum gencatan senjata, tidak akan bisa dicapai dengan melanjutkan agresinya setelah gencatan senjata,” kata Ezzat El Rashq, anggota biro politik Hamas, di situs web kelompok tersebut.

Israel telah bersumpah untuk melenyapkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.

Israel membalas dengan pemboman hebat dan invasi darat. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah dipastikan tewas.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More