4 Fakta Sejarah Perbatasan Kerem Shalom, Salah Satunya Memiliki Mitos Mendamaikan Perang Israel-Palestina

Sabtu, 25 November 2023 - 06:06 WIB
Pada tahun 1980, 80 keluarga anggota CAJG mengadakan kebaktian Bar/Bat Mitzvah, kebaktian Hari Raya, dan kebaktian Shabbat sesekali dan telah membuat buku doa mereka sendiri. Melebihi pusat komunitas yang mereka sewa, pada tahun 1981, CAJG mulai menyewa ruang dari First Parish di Concord. Tahun berikutnya, mereka membeli Taurat pertama mereka—dan pada tahun 1987 mereka membeli tanah di Concord untuk membangun sinagoga.

Sinagoga yang telah selesai diresmikan pada tahun 1989, dan untuk memperingati transisi ini, CAJG secara resmi menjadi Kerem Shalom, Kebun Anggur Perdamaian, seperti yang dikenal saat ini. Peresmian tersebut dirayakan secara komunitas dengan ratusan keluarga, membawa Taurat, diiringi oleh band Klezmer, berjalan melalui pusat Concord, dari Paroki Pertama, di sepanjang Jalan Elm, ke rumah baru mereka, Kerem Shalom.

3. Mitosnya Bisa Mengakhiri Konflik Arab-Israel



Foto/keremshalom.org

Kerem Shalom diyakini sebagai lokasi atau tempat untuk mewujudkan perdamaian dan mengakhiri konflik Arab-Israel. Keyakinan itu tidak lepas karena lokasin wilayah tersebut berdekatan dengan tiga kekuatan yang mampu mendamaikan konflik yakni Israel, Mesir dan Gaza yang dikuasai Hamas.

4. Memiliki Perlintasan Batas dengan Gaza



Foto/Reuters

Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Israel untuk membuka Kerem Shalom untuk mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung. Truk-truk bantuan telah berdatangan ke Gaza dari Mesir selama seminggu terakhir melalui Rafah, penyeberangan utama yang tidak berbatasan dengan Israel. Ini telah menjadi titik utama pengiriman bantuan sejak Israel memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah kantong tersebut sebagai pembalasan atas serangan militan Hamas Palestina dari Gaza pada 7 Oktober.

Para pejabat PBB telah berulang kali mengatakan jumlah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk sipil Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa, lebih dari satu juta di antaranya kehilangan tempat tinggal akibat pemboman Israel.

“Lebih dari satu titik masuk ke Gaza sangat diperlukan jika kita ingin membuat perbedaan – Kerem Shalom, antara Israel dan Gaza, adalah satu-satunya penyeberangan yang dilengkapi dengan peralatan yang dapat dengan cepat memproses truk dalam jumlah yang cukup besar,” kata pejabat senior bantuan PBB Lisa Doughten kepada The New York Times. Dewan Keamanan PBB.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More