Hamas Bebaskan Sandera Melalui Palang Merah Internasional

Jum'at, 24 November 2023 - 22:27 WIB
Hamas mulai membebaskan sandera yang ditangkap pada serangan 7 Oktober lalu. Foto/Reuters
GAZA - Proses gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan sandera dimulai. Dua sumber Hamas telah mengkonfirmasi penyerahan tawanan ke Palang Merah untuk dikembalikan ke Israel melalui Mesir.

“Setengah jam yang lalu, para tahanan diserahkan ke Palang Merah yang akan membawa mereka ke Mesir” di penyeberangan Rafah, kata salah satu sumber, dilansir Al Jazeera. “Mereka diserahkan ke pihak Mesir,” tambah sumber itu.

Sebuah sumber di sayap militer Hamas membenarkan penyerahan tersebut, dan menambahkan: “Ini adalah kelompok pertama yang berdasarkan perjanjian tersebut.”



Melansir Reuters, sebanyak 13 sandera pertama diperkirakan akan dibebaskan sekitar pukul 14.00 GMT ke Palang Merah dan delegasi keamanan Mesir, kemudian dibawa keluar melalui Mesir untuk dipindahkan ke Israel, kata sumber keamanan Mesir. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 24 wanita dan 15 remaja di Tepi Barat yang diduduki, kata para pejabat Palestina.



Ketua komisi tahanan Otoritas Palestina, Qadura Fares, mengatakan, segera setelah Israel menerima sandera di penyeberangan Rafah, otoritas penjara Israel akan memindahkan para tahanan Palestina ke Palang Merah.

Berdasarkan perjanjian tersebut, bantuan yang sangat dibutuhkan mulai disalurkan ke Gaza. Pada pertengahan pagi, 60 truk yang membawa bantuan telah menyeberang dari Mesir di titik perbatasan Rafah, menurut otoritas perbatasan Gaza.

Dua truk pertama yang masuk membawa spanduk bertuliskan, "Bersama untuk Kemanusiaan." Yang lain berkata: “Untuk saudara-saudara kita di Gaza.”

Mesir mengatakan 130.000 liter solar dan empat truk gas akan dikirim setiap hari ke Gaza dan 200 truk bantuan akan memasuki Gaza setiap hari.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan gencatan senjata mengatakan kepada Reuters bahwa sejauh ini hanya tiga truk bantuan dari 100 truk yang mencapai Jalur Gaza utara.

"Ini sangat menyeret kaki," kata pejabat itu.

Sementara itu, rekaman dari luar penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki menunjukkan keluarga tahanan Palestina yang berkumpul masih menunggu pembebasan orang yang mereka cintai.

Setidaknya 39 perempuan dan remaja laki-laki Palestina dijadwalkan dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut.

Gencatan senjata sementara terjadi di tengah kekhawatiran internasional atas nasib para sandera dan penderitaan warga sipil Palestina yang terjebak di Gaza. Israel menolak seruan gencatan senjata penuh, dengan alasan hal itu akan menguntungkan Hamas, sebuah posisi yang didukung oleh Amerika Serikat.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More