Mengapa Singapura Menerapkan Strategi 'Teman Semua Bukan Musuh Siapa Saja' dalam Perang Israel-Gaza?

Selasa, 21 November 2023 - 11:23 WIB
Singapura menerapkan kebijakan yang opotunistik dalam menyikap Perang Gaza. Foto/Reuters
GAZA - Sejak pecahnya perang di Gaza, negara kota kecil di Asia Tenggara, Singapura, telah mengambil sikap tidak campur tangan, yang mencerminkan kebijakan luar negerinya yang telah lama dipusatkan pada “teman bagi semua orang dan bukan musuh bagi siapa pun”.

Pada sesi khusus parlemen awal bulan ini, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong menjelaskan bahwa “dukungan lama Singapura terhadap solusi dua negara tetap tidak berubah”, yaitu bahwa rakyat Palestina memiliki hak atas tanah air dan bahwa Israel memiliki hak untuk hidup dalam lingkungan yang aman. perbatasan.

"Singapura secara konsisten mengambil posisi berprinsip sejalan dengan hukum internasional dan mendukung perdamaian dan keamanan global," tegas Wong.

Negara ini mengecam keras serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 200 orang ditawan, sebagai “tindakan terorisme”.

Namun pihaknya juga mengutuk meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza, dan Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya “sangat prihatin” terhadap situasi kemanusiaan di wilayah kantong yang terkepung tersebut, di mana lebih dari 13.000 orang telah terbunuh sejak pemboman Israel dimulai.



Pada akhir bulan Oktober, Singapura termasuk di antara 120 negara yang memberikan suara mendukung resolusi untuk melindungi warga sipil dan menegakkan kewajiban hukum dan kemanusiaan selama sesi darurat Majelis Umum PBB.

Berikut adalah 5 alasan Singapura menerapkan strategi 'Teman Semua Bukan Musuh Siapa Saja' dalam perang Israel-Gaza

1. Taat Hukum Internasional



Foto/Reuters

"Pendekatan Singapura didasarkan pada ketaatan pada hukum internasional, khususnya kemerdekaan dan kedaulatan negara,” kata analis politik dan profesor hukum di Singapore Management University (SMU) Eugene Tan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More