Houthi Yaman Membajak Kapal Terkait Israel, 25 Awak Disandera
Senin, 20 November 2023 - 07:25 WIB
SANAA - Kelompok milisi Houthi Yaman telah membajak sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel di rute pelayaran penting Laut Merah pada hari Minggu. Sebanyak 25 awak kapal disandera.
Aksi kelompok milisi sekutu Iran ini semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan meluas.
Kelompok Houthi mengatakan mereka membajak kapal tersebut karena hubungannya dengan Israel.
Mereka mengancam akan terus menargetkan kapal-kapal di perairan internasional yang terkait atau dimiliki oleh Israel hingga invasi brutal militer Zionis di Gaza, Palestina, diakhiri.
“Semua kapal milik Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi target yang sah,” kata kelompok Houthi, seperti dikutip AP, Senin (20/11/2023).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Houthi atas serangan terhadap Galaxy Leader berbendera Bahama, sebuah kapal pengangkut kendaraan yang berafiliasi dengan miliarder Israel.
Disebutkan bahwa 25 awak kapal tersebut memiliki beragam kewarganegaraan, termasuk Bulgaria, Filipina, Meksiko, dan Ukraina, namun tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut.
Kelompok Houthi mengatakan mereka memperlakukan para awak kapal sesuai dengan nilai-nilai Islam, namun tidak menjelaskan lebih lanjut apa maksudnya.
Aksi kelompok milisi sekutu Iran ini semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan meluas.
Kelompok Houthi mengatakan mereka membajak kapal tersebut karena hubungannya dengan Israel.
Mereka mengancam akan terus menargetkan kapal-kapal di perairan internasional yang terkait atau dimiliki oleh Israel hingga invasi brutal militer Zionis di Gaza, Palestina, diakhiri.
Baca Juga
“Semua kapal milik Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi target yang sah,” kata kelompok Houthi, seperti dikutip AP, Senin (20/11/2023).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Houthi atas serangan terhadap Galaxy Leader berbendera Bahama, sebuah kapal pengangkut kendaraan yang berafiliasi dengan miliarder Israel.
Disebutkan bahwa 25 awak kapal tersebut memiliki beragam kewarganegaraan, termasuk Bulgaria, Filipina, Meksiko, dan Ukraina, namun tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut.
Kelompok Houthi mengatakan mereka memperlakukan para awak kapal sesuai dengan nilai-nilai Islam, namun tidak menjelaskan lebih lanjut apa maksudnya.
tulis komentar anda