Profil Mohsen Abu Zina, Ahli Roket Hamas yang Tewas Dibom Jet Tempur Israel
Jum'at, 17 November 2023 - 10:46 WIB
JAKARTA - Mohsen Abu Zina, ahli roket Hamas, tewas dibom oleh jet tempur Israel di Gaza, Palestina, pada pekan lalu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (8/11/2023) mengumumkan telah membunuh Mohsen Abu Zina, yang secara resmi menjabat sebagai Kepala Departemen Persenjataan dan Industri Hamas.
“Berdasarkan intelijen ISA (Shin Bet) dan IDF, [serangan] sebuah jet tempur IDF membunuh Mohsen Abu Zina, kepala persenjataan dan industri Hamas,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.
"Dia ahli dalam mengembangkan senjata strategis dan roket yang digunakan oleh Hamas,” lanjut IDF.
Mohsen Abu Zina merupakan seorang insinyur dan komandan militer Hamas yang menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan dan Manufaktur Senjata Hamas.
Dia terbunuh dalam serangan udara Israel pada 8 November 2023, selama perang di Gaza.
Mohsen Abu Zina lahir di lingkungan Shuja'iyya di Kota Gaza pada tahun 1948.
Dia belajar teknik di Universitas Yordania dan kembali ke Gaza pada tahun 1970-an.
Dia bergabung dengan gerakan Fatah pada awal tahun 1980an, namun kemudian membelot ke Hamas.
Mohsen Abu Zina adalah tokoh kunci dalam pengembangan kemampuan militer Hamas. Dia bertanggung jawab mengawasi pengembangan dan produksi berbagai senjata, termasuk roket, mortir, dan bahan peledak.
Dia juga terlibat dalam pelatihan milisi Hamas.
Mohsen Abu Zina tercatat sebagai anggota senior kepemimpinan politik Hamas. Dia bertugas di Politbiro Hamas, yang merupakan badan pengambil keputusan tertinggi di organisasi tersebut.
Mohsen Abu Zina terbunuh pada 8 November 2023, dalam serangan udara Israel di rumahnya di Kota Gaza.
Militer Israel mengatakan Abu Zina adalah "teroris senior" yang bertanggung jawab atas pengembangan program senjata Hamas. Hamas mengutuk kematian Mohsen Abu Zina sebagai “kejahatan perang”.
Mohsen Abu Zina dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Hamas.
Dia adalah tokoh kunci dalam pengembangan kemampuan militer organisasi dan memainkan peran utama dalam kepemimpinan politik organisasi. Kematiannya merupakan pukulan telak bagi Hamas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (8/11/2023) mengumumkan telah membunuh Mohsen Abu Zina, yang secara resmi menjabat sebagai Kepala Departemen Persenjataan dan Industri Hamas.
“Berdasarkan intelijen ISA (Shin Bet) dan IDF, [serangan] sebuah jet tempur IDF membunuh Mohsen Abu Zina, kepala persenjataan dan industri Hamas,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.
"Dia ahli dalam mengembangkan senjata strategis dan roket yang digunakan oleh Hamas,” lanjut IDF.
Profil Mohsen Abu Zina, Ahli Roket Hamas
Mohsen Abu Zina merupakan seorang insinyur dan komandan militer Hamas yang menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan dan Manufaktur Senjata Hamas.
Dia terbunuh dalam serangan udara Israel pada 8 November 2023, selama perang di Gaza.
Mohsen Abu Zina lahir di lingkungan Shuja'iyya di Kota Gaza pada tahun 1948.
Dia belajar teknik di Universitas Yordania dan kembali ke Gaza pada tahun 1970-an.
Dia bergabung dengan gerakan Fatah pada awal tahun 1980an, namun kemudian membelot ke Hamas.
Karier Mohsen Abu Zina di Hamas
Mohsen Abu Zina adalah tokoh kunci dalam pengembangan kemampuan militer Hamas. Dia bertanggung jawab mengawasi pengembangan dan produksi berbagai senjata, termasuk roket, mortir, dan bahan peledak.
Dia juga terlibat dalam pelatihan milisi Hamas.
Mohsen Abu Zina tercatat sebagai anggota senior kepemimpinan politik Hamas. Dia bertugas di Politbiro Hamas, yang merupakan badan pengambil keputusan tertinggi di organisasi tersebut.
Kematian Mohsen Abu Zina
Mohsen Abu Zina terbunuh pada 8 November 2023, dalam serangan udara Israel di rumahnya di Kota Gaza.
Militer Israel mengatakan Abu Zina adalah "teroris senior" yang bertanggung jawab atas pengembangan program senjata Hamas. Hamas mengutuk kematian Mohsen Abu Zina sebagai “kejahatan perang”.
Warisan Mohsen Abu Zina
Mohsen Abu Zina dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Hamas.
Dia adalah tokoh kunci dalam pengembangan kemampuan militer organisasi dan memainkan peran utama dalam kepemimpinan politik organisasi. Kematiannya merupakan pukulan telak bagi Hamas.
(mas)
tulis komentar anda