Bak Sinetron, Israel Diejek karena Propaganda Sangat Buruk terhadap Hamas
Jum'at, 17 November 2023 - 08:42 WIB
GAZA - Israel jadi bulan-bulanan ejekan media dan penulis Barat gara-gara propaganda untuk menyudutkan Hamas dalam perang di Gaza dijalankankan dengan sangat buruk.
Daily Beast, yang berbasis di Amerika Serikat (AS), dalam sebuah artikel menyebutkan Pemerintah Israel menggunakan disinformasi online yang “tidak masuk akal” dan “semakin liar”.
Itu diduga karena mereka telah kehilangan kendali atas narasi tentang perangnya melawan Hamas di Gaza, Palestina.
Sebagai salah satu contoh yang telah viral, penulis ternama Marc Owen Jones menunjuk pada video tanggal 11 November yang diposting di platform media sosial X berbahasa Arab milik Kementerian Luar Negeri Israel. Video tersebut menunjukkan seorang “perawat Palestina” yang mengecam Hamas karena mengambil alih Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
Sosok "perawat Palestina" itu ternyata artis Israel yang menyamar untuk kepentingan propaganda militer Zionis.
“Segala sesuatu tentang hal itu berbau teater sekolah menengah–mulai dari aksen yang salah yang terdengar seperti sinetron Israel hingga pokok pembicaraan IDF [Pasukan Pertahanan Israel] yang ditulis dengan sempurna,” tulis Jones, yang dikutip Palestine Chronicle, Jumat (17/11/2023).
Perawat gadungan tersebut tampil di video mengenakan jas laboratorium berwarna putih bersih dan riasan rapi, namun tak seorang pun di Rumah Sakit al-Shifa pernah melihatnya sebelumnya. Video itu pun jadi bulan-bulanan ejekan sehingga Kementerian Luar Negeri Israel menghapusnya dalam sehari.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini Israel telah membunuh lebih dari 11.500 warga Palestina di Gaza, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita. Jumlah korban luka mencapai 29.800 orang.
Menurut Daily Beast, “keputusasaan Israel terlihat jelas dalam gelombang klaim yang tidak masuk akal, seperti salinan asli dan beranotasi Mein Kampf karya Adolf Hitler yang diduga ditemukan di kamar tidur seorang anak di Gaza pada 12 November."
Sehari kemudian, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengaku berada di ruang bawah tanah Rumah Sakit al-Rantisi di Gaza, di mana dia mengatakan Hamas telah menyandera lebih dari 200 orang Israel.
Bukti kunci dari klaimnya adalah selembar kertas dengan tulisan Arab yang ditempel di dinding, yang disebutnya sebagai “daftar penjaga, di mana setiap teroris menuliskan namanya, dan setiap teroris memiliki tugasnya masing-masing, menjaga orang-orang yang ada di sini.”
Namun menurut Jones, selembar kertas itu bukanlah daftar nama melainkan hari dalam seminggu seperti halnya kalender.
Daily Beast, yang berbasis di Amerika Serikat (AS), dalam sebuah artikel menyebutkan Pemerintah Israel menggunakan disinformasi online yang “tidak masuk akal” dan “semakin liar”.
Itu diduga karena mereka telah kehilangan kendali atas narasi tentang perangnya melawan Hamas di Gaza, Palestina.
Baca Juga
Sebagai salah satu contoh yang telah viral, penulis ternama Marc Owen Jones menunjuk pada video tanggal 11 November yang diposting di platform media sosial X berbahasa Arab milik Kementerian Luar Negeri Israel. Video tersebut menunjukkan seorang “perawat Palestina” yang mengecam Hamas karena mengambil alih Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
Sosok "perawat Palestina" itu ternyata artis Israel yang menyamar untuk kepentingan propaganda militer Zionis.
“Segala sesuatu tentang hal itu berbau teater sekolah menengah–mulai dari aksen yang salah yang terdengar seperti sinetron Israel hingga pokok pembicaraan IDF [Pasukan Pertahanan Israel] yang ditulis dengan sempurna,” tulis Jones, yang dikutip Palestine Chronicle, Jumat (17/11/2023).
Perawat gadungan tersebut tampil di video mengenakan jas laboratorium berwarna putih bersih dan riasan rapi, namun tak seorang pun di Rumah Sakit al-Shifa pernah melihatnya sebelumnya. Video itu pun jadi bulan-bulanan ejekan sehingga Kementerian Luar Negeri Israel menghapusnya dalam sehari.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini Israel telah membunuh lebih dari 11.500 warga Palestina di Gaza, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita. Jumlah korban luka mencapai 29.800 orang.
Menurut Daily Beast, “keputusasaan Israel terlihat jelas dalam gelombang klaim yang tidak masuk akal, seperti salinan asli dan beranotasi Mein Kampf karya Adolf Hitler yang diduga ditemukan di kamar tidur seorang anak di Gaza pada 12 November."
Sehari kemudian, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengaku berada di ruang bawah tanah Rumah Sakit al-Rantisi di Gaza, di mana dia mengatakan Hamas telah menyandera lebih dari 200 orang Israel.
Bukti kunci dari klaimnya adalah selembar kertas dengan tulisan Arab yang ditempel di dinding, yang disebutnya sebagai “daftar penjaga, di mana setiap teroris menuliskan namanya, dan setiap teroris memiliki tugasnya masing-masing, menjaga orang-orang yang ada di sini.”
Namun menurut Jones, selembar kertas itu bukanlah daftar nama melainkan hari dalam seminggu seperti halnya kalender.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda