4 Alasan Turki Terus Menunda Upaya Swedia Menjadi Anggota NATO

Jum'at, 17 November 2023 - 01:10 WIB
Secara terpisah, dalam menanggapi kritik di Turki dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya, Menteri Kehakiman Gunnar Strommer mengatakan Swedia sedang mempertimbangkan apakah mereka dapat mengubah undang-undang untuk menghentikan orang membakar kitab suci Al-Quran di depan umum.

Finlandia pada tahun lalu sepakat untuk mempertimbangkan pemberian izin ekspor senjata ke Turki berdasarkan kasus per kasus. Setelah hampir setahun menunggu, Ankara mengatakan Helsinki telah mendapatkan restunya.

2. Negara NATO Lainnya Memberikan Konsensi kepada Turki



Foto/Reuters

Ketika Erdogan memberi isyarat pada konferensi NATO pada bulan Juli bahwa Swedia pada akhirnya akan mendapatkan lampu hijau, anggota NATO Kanada diam-diam setuju untuk membuka kembali pembicaraan dengan Turki mengenai pencabutan kontrol ekspor komponen drone, termasuk peralatan optik.

Belanda mencabut pembatasan pengiriman senjata ke Turki.

Juga pada bulan Juli, setelah pertemuan antara para pemimpin Turki dan Swedia, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengumumkan NATO akan membentuk koordinator khusus untuk kontraterorisme. Pada bulan Oktober, ia menunjuk Asisten Sekretaris Jenderal Thomas Goffus untuk menduduki jabatan tersebut.

3. Turki Bisa Membeli F-16

Diskusi yang terus berlanjut adalah pertanyaan mengenai dukungan Washington terhadap permintaan Ankara untuk membeli jet tempur F-16 dan 79 peralatan modernisasi senilai USD20 miliar.

Sehari setelah Erdogan memberikan lampu hijau bagi Swedia untuk bergabung dengan NATO pada bulan Juli, Gedung Putih mengatakan pihaknya akan melanjutkan transfer F-16 ke Turki melalui konsultasi dengan Kongres.

Pada bulan Oktober, Erdogan mengirimkan tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO ke parlemen Turki untuk dipertimbangkan. Namun dia mengatakan Washington menghubungkan ratifikasi F-16 dengan ratifikasi Swedia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More