Iran Ingin Israel Hancur tapi Mengapa Ogah Perang Bersama Hamas?

Kamis, 16 November 2023 - 08:00 WIB
Kendati demikian, sumber-sumber Iran dan Hamas yang berbicara kepada Reuters mengeklaim; “Pemimpin Tertinggi [Khamenei] menekan Haniyeh untuk membungkam suara-suara di kelompok Palestina yang secara terbuka menyerukan Iran dan sekutu kuatnya di Lebanon, Hizbullah, untuk bergabung dalam pertempuran melawan Israel dengan kekuatan penuh."

Pernyataan-pernyataan terbaru para pejabat Teheran bahwa Iran menjauhkan dirinya dari perang Israel-Hamas, yang telah membuat proksi Iran di Lebanon, Suriah, dan Yaman melancarkan serangan terhadap Israel, akan mengejutkan para pembaca dalam negeri Iran yang telah bertahun-tahun mendengar seruannya untuk memusnahkan Negara Israel.

Di perbatasan utara Israel, Hizbullah terlibat dalam bentrokan terberat dengan Israel selama hampir 20 tahun, namun berhasil menghindari perang besar-besaran.

Berbicara kepada Israel Today, pakar Timur Tengah Profesor Meir Litvak menegaskan kembali bahwa perintah terakhir dari proksi Iran akan selalu datang dari Khamenei.

“Khamenei membenci Israel dengan sepenuh hati dan menginginkan kehancurannya," katanya.

"Dia juga tidak menyembunyikan kegembiraannya atas apa yang terjadi pada kami. Namun, dia berhati-hati. Dia tidak ingin keterlibatan langsung Iran, dan sangat penting baginya bahwa tidak ada serangan Israel di Iran. Itu sebabnya dia bertekad dan canggih dalam menggunakan kuasanya, Hizbullah misalnya, yang akan melakukan pekerjaan itu,” ujarnya, yang dilansir Kamis (16/11/2023).

“Khamenei punya peluang pada 7 Oktober, tapi dia juga punya visi sejarah, jadi dia tidak terburu-buru menghancurkan Israel saat ini. Pandangan ideologisnya adalah bahwa darah Israel harus ditumpahkan, ditundukkan hingga Israel tunduk pada tuntutan Iran dan tidak lagi ada sebagai negara Yahudi," lanjut dia.

Dalam serangan yang tampaknya paling terkoordinasi sejak Republik Islam Iran didirikan pada tahun 1979, tampaknya tidak mungkin Teheran tidak mendapat informasi yang memadai mengenai operasi di tingkat tertinggi.

Jason Brodsky, direktur kebijakan di United Against A Nuclear Iran, mencatat sumber laporan Reuters.

“Itu adalah rezim Iran dan Poros Perlawanan, jadi apa yang mereka katakan kepada Reuters dimaksudkan untuk melindungi Teheran. Kurangnya pengetahuan Iran mengenai tanggal 7 Oktober sulit dipercaya,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More