Bela Gaza, Houthi Yaman Siap Perang Habis-habisan Melawan Israel via Darat, Laut, dan Udara
Rabu, 15 November 2023 - 07:58 WIB
GAZA - Kelompok Houthi Yaman, yang bersekutu dengan Iran, mengumumkan kesiapannya untuk perang habis-habisan melawan Israel melalui darat, laut, dan udara. Itu sebagai pembelaan mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza yang dibantai secara brutal oleh militer Zionis.
Basis kelompok milisi Yaman ini berjarak sekitar 1.000 mil dari Gaza. Namun, jarak itu tidak membuat mereka acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Pemimpin Houthi Yaman atau dikenal juga sebagai gerakan Ansar Allah, Abdul-Malek al-Houthi, mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menyerukan negara-negara yang terletak di antara Yaman dan Israel untuk membuka koridor yang memungkinkan kekuatan militer kelompoknya melawan pasukan Zionis Israel secara langsung.
Mereka memperingatkan bahwa kapal-kapal Israel di Laut Merah antara kedua negara juga akan menjadi target.
Beberapa jam kemudian, Wakil Menteri Informasi Houthi Nasreddin Amer mengatakan kepada Newsweek bahwa kondisi geografi adalah satu-satunya hal yang menghambat sejumlah besar pasukannya untuk memasuki konflik Israel-Hamas yang sedang berkecamuk.
“Di lapangan, kami tidak memiliki perbatasan dengan Palestina yang diduduki,” kata Amer.
“Jika tidak, kami tidak akan ragu untuk menyerang mereka di darat dan melenyapkan Israel," ujarnya, yang dilansir Rabu (15/11/2023).
Kelompok milisi yang kuat ini telah melakukan rentetan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Basis kelompok milisi Yaman ini berjarak sekitar 1.000 mil dari Gaza. Namun, jarak itu tidak membuat mereka acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Pemimpin Houthi Yaman atau dikenal juga sebagai gerakan Ansar Allah, Abdul-Malek al-Houthi, mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menyerukan negara-negara yang terletak di antara Yaman dan Israel untuk membuka koridor yang memungkinkan kekuatan militer kelompoknya melawan pasukan Zionis Israel secara langsung.
Mereka memperingatkan bahwa kapal-kapal Israel di Laut Merah antara kedua negara juga akan menjadi target.
Beberapa jam kemudian, Wakil Menteri Informasi Houthi Nasreddin Amer mengatakan kepada Newsweek bahwa kondisi geografi adalah satu-satunya hal yang menghambat sejumlah besar pasukannya untuk memasuki konflik Israel-Hamas yang sedang berkecamuk.
“Di lapangan, kami tidak memiliki perbatasan dengan Palestina yang diduduki,” kata Amer.
“Jika tidak, kami tidak akan ragu untuk menyerang mereka di darat dan melenyapkan Israel," ujarnya, yang dilansir Rabu (15/11/2023).
Kelompok milisi yang kuat ini telah melakukan rentetan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
tulis komentar anda