2 RS Terbesar Gaza Tutup Ketika Israel Terus Memburu Hamas

Senin, 13 November 2023 - 12:03 WIB
Seorang ahli bedah plastik di RS al-Shifa mengatakan pengeboman gedung inkubator telah memaksa mereka untuk menjajarkan bayi prematur di tempat tidur biasa, menggunakan sedikit daya yang tersedia untuk menghidupkan AC.

“Kami memperkirakan akan kehilangan lebih banyak dari mereka dari hari ke hari,” kata Dr Ahmed El Mokhallalati.

Israel mengatakan Hamas telah menempatkan pusat-pusat komando di bawah dan dekat rumah sakit dan mereka perlu membebaskan sekitar 200 sandera yang disandera dalam serangan 7 Oktober di Israel. Hamas membantah menggunakan rumah sakit dengan cara seperti itu.

Pada hari Minggu, seorang pejabat Palestina yang memberikan pengarahan mengenai pembicaraan mengenai pembebasan sandera mengatakan Hamas telah menunda perundingan karena cara Israel menangani Rumah Sakit al-Shifa.

Militer Israel mengatakan mereka telah menawarkan untuk mengevakuasi bayi yang baru lahir dan telah menempatkan 300 liter bahan bakar di pintu masuk Shifa pada Sabtu malam, namun kedua tindakan tersebut dihalangi oleh Hamas.

Muhammad Abu Salmiya, Direktur RS al-Shifa, mengatakan laporan penolakan penggunaan solar adalah "kebohongan dan fitnah".

Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa dari 45 bayi di inkubator di Shifa, tiga di antaranya telah meninggal.

“RS Shifa sekarang tidak berfungsi, tidak ada yang boleh masuk, tidak ada yang boleh keluar,” ujar Mohammad Qandil, seorang dokter di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan yang berkomunikasi dengan rekan-rekan medis di RS al-Shifa.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More